“Keunikan ide cerita yang pantas diacungi jempol.”
DATA FILM
- Judul: Departures
- Genre: Drama – Musik
- Judul Asli: Okuribito
- Sutradara:Yōjirō Takita
- Produser: Toshiaki Nakazawa
- Studio Produksi: Amuse Soft Entertainment
- Distributor: Shochiku (Jepang) – Regeant Relasing (Amerika)
- Negara: Jepang
- Bahasa: Jepang
- Durasi: 130 menit
- Tanggal Rilis: 13 September 2008 (Jepang)
PEMERAN UTAMA
- Masahiro Motoki sebagai Daigo Kobayashi
- Ryoko Hirosue sebagai Mika Kobayashi
- Kazuko Yoshiyuki sebagai Tsuyako Yamashita, a lady running sentō
- Tsutomu Yamazaki sebagai Shōei Sasaki, President of NK Agency
- Kimiko Yo sebagai Yuriko Uemura, an employee of NK Agency
- Takashi Sasano sebagai Shōkichi Hirata, a regular customer of Tsuyako’s sentō
- Tetta Sugimoto sebagai Yamashita, a son of Tsuyako, Daigo’s old classmate
- Toru Minegishi sebagai Toshiki Kobayashi, Daigo’s father
- Taro Ishida sebagai Mr. Sonezaki, the owner of Daigo’s orchestra
SINOPSIS
Kemudian ia menjawab sebuah lowongan dari iklan baris berjudul “Departure/Keberangkatan”. Ia mengira itu adalah sebuah iklan untuk agen perjalanan hanya untuk mendapati bahwa pekerjaan sebenarnya untuk “Nokanshi” atau “encoffineer”, sebuah pemakaman profesional yang mempersiapkan untuk penguburan mayat dan masuk ke dalam berikutnya kehidupan.
Sementara istri dan orang lain memandang rendah pekerjaan itu, Daigo bangga dalam melakukan pekerjaannya dan mulai untuk menyempurnakan seni “Nokanshi”. Film yang mempunyai makna mendalam dan dan terkadang lucu. Perjalanan melalui kematian, ia pun menyingkapkan keajaiban. Sukacita dan makna kehidupan.
REVIEW
Bagi masyarakat jepang, Kematian bukanlah akhir, tapi sebuah gerbang gerbang dalam melakukan sebuah perjalanan ke sebuah kehidupan lain. Sang Sutradara terlihat sekali ingin mengambil sebuah tema dari realitas ini. Karena memang jarang sekali certain sebuah film yang emngambil tema tentang mengurus sebuah proses kematian. Keunikan ide cerita yang pantas diacungi jempol.
Dari seorang pemain cello dab kemudian menjadi seorang pengurus jenazah bukanlah sebuah hal mudah, butuh proses pembelajaran yang mendalam. Lewat pembelajaran itulah, Daigo mengerti makna hidup, setiap karakter janazah yang diurusnya mempunyai sisi kehidupan yang lain. Dari sana jugalah, akhirnya Daigo berani untuk total dalam melakoni pekerjaannya, dia berani memilih untuk tetap bersama orang-orang mati ketimbang orang-orang yang ia cintai. Saat menonton, Anda akan disugukan sebuah atraksi atau tata cara mengurus jenazah yang mengaggumkan. Sebuah penghayatan yang total dari sang aktor akan menghasilkan makna tersendiri bagi penonton.
Sang aktor utama (Daigo) ingin membuka mata istrinya dan orang-orang yang memandang rendah perkerjaannya dengan caranya sendiri. Dia ingin menunjukan bahwa pekerjaanya mempunyai nilai seni yang tinggi dan pantas untuk dihargai. Dia menunjukan sebuah keindahan, keikhlasan, serta kesakralan dari sebuah “Nokanshi” itu sendiri. Sebuah film yang lengkap, karena disamping menampilkan sebuah seni dan keindahan, juga dibalut dengan musik skoring yang tertata apik. Alunan simfoni yang sanggup mencabik-cabik perasaan penontonnya.
Film ini mengandung pesan menghargai sebuah kematian. Karena Anda, dan Kita juga tentu saja, akan menyadari berharganya sebuah kehidupan, saat menyaksikan seseorang yang dikasihi telah pergi untuk selamanya. Tak salah jika film ini telah banyak mendapat penghargaan, salah satunya mendapat penghargaan Oscar sebagai film asing terbaik 2009.
(Poetra/Kitareview.com)