“Sebuah karya yang memang patut diacungi 4 jempol.”
DATA FILM
- Judul: Nobody Knows
- Genre: Drama
- Judul Asli: Daremo Shiranai
- Produser: HIrokazu Koreeda
- Sutradara: HIrokazu Koreeda
- Studio: Bandai Visual Company
- Distributor: IFC Film (Amerika)
- Negara: Jepang
- Bahasa: Jepang
- Durasi: 141 menit
- Tahun Rilis: 21 OKtober 2004
PEMERAN UTAMA
- Yuya Yagira sebagai Akira Fukushima
- Ayu Kitaura sebagai Kyoko
- Hiei Kimura sebagai Shigeru
- Momoko Shimizu sebagai Yuki
- Hanae Kan sebagai Saki
- You sebagai Keiko (ibu)
SINOPSIS
Bermula dari kepindahan sebuah keluarga kecil di jepang yang terdiri dari seorang ibu (Keiko) dan empat orang anaknya (Akira, Kyoko, Shigeru, Yuki), yang masing-masing mempunya ayah yang berbeda-beda. Kesulitan ekonomi harus membuat mereka hidup sehemat mungkin, termasuk berjalan terpisah dengan anak nomor dua, dan dua orang dari anak terkecil terpaksa dimasukan ke dalam koper, untuk menghemat biaya transportasi dan dan menghemat biaya sewa kamar, yang hanya diperbolehkan ditempati oleh dua atau tiga orang saja.
Akibat ibunya yang jarang pulang, kepala rumah tangga dipegang oleh anak tertua (Akira) yang hanya berumur 9 atau 10 tahunan. Disinilah sang anak tertua berperan dalam upaya membuat mereka tetap hidup dan bertahan di dalam sebuah kota besar di jepang yang terkenal dengan masyakatnya yang individualis. Mereka berempat hanya bisa berteman dengan seorang gadis bernama saki yang nampaknya juga bermasalah dengan keluarganya. Disinilah petualangan mereka bermula.
Akibat ibunya yang jarang pulang, kepala rumah tangga dipegang oleh anak tertua (Akira) yang hanya berumur 9 atau 10 tahunan. Disinilah sang anak tertua berperan dalam upaya membuat mereka tetap hidup dan bertahan di dalam sebuah kota besar di jepang yang terkenal dengan masyakatnya yang individualis. Mereka berempat hanya bisa berteman dengan seorang gadis bernama saki yang nampaknya juga bermasalah dengan keluarganya. Disinilah petualangan mereka bermula.
TRAILER
REVIEW
Sebuah karya yang memang patut diacungi 4 jempol. Film yang masuk nominasi Golden Palm dan menyabet penghargaan The Best Actor di Cannes Film Festival ini, memang berhasil membuat miris para penontonnya.
Orang yang tak terbiasa menonton film-film Jepang akan cepat jenuh dengan film yang minim dialog ini. Tapi inilah ciri khas orang jepang saat mereka membuat film. Walaupun minim dialog, ekspresi dan tingkah pola setiap pemeran di film ini sudah lebih dari cukup untuk membuat Anda mengerti dan respect terhadap jalan cerita yang memang berdasarkan kisah nyata ini.
Adegan demi adegan terlihat sangat natural. Kepolosan bocah-bocah itu dalam menjalani hidup tergambar sangat memperihatinkan. Walaupun tak diperlihatkan secara gamblang oleh mereka. Adegan paling mengesankan adalah saat kematian adik terkecil mereka akibat kecelakaan kecil dirumah sewa mereka dan mereka memasukannya ke dalam koper lalu menguburkannya di lahan lapangan penerbangan.
Seperti gaya film Jepang pada umumnya, akhir cerita yang tak tertebak, dan Anda diharuskan menerka, kemana nanti ketiga bocah ini akan melangkah hidup, setelah ditinggal ibu dan adiknya. Ditambah tagihan sewa rumah yang sudah hampir tak mampu mereka bayar. Seakan benar-benar “nobody knows”, kalau di negara itu (baca: jepang) ada 4 bocah yang sedang bersusah payah untuk bisa hidup.
(Poetra/Kitareview.com)
Orang yang tak terbiasa menonton film-film Jepang akan cepat jenuh dengan film yang minim dialog ini. Tapi inilah ciri khas orang jepang saat mereka membuat film. Walaupun minim dialog, ekspresi dan tingkah pola setiap pemeran di film ini sudah lebih dari cukup untuk membuat Anda mengerti dan respect terhadap jalan cerita yang memang berdasarkan kisah nyata ini.
Adegan demi adegan terlihat sangat natural. Kepolosan bocah-bocah itu dalam menjalani hidup tergambar sangat memperihatinkan. Walaupun tak diperlihatkan secara gamblang oleh mereka. Adegan paling mengesankan adalah saat kematian adik terkecil mereka akibat kecelakaan kecil dirumah sewa mereka dan mereka memasukannya ke dalam koper lalu menguburkannya di lahan lapangan penerbangan.
Seperti gaya film Jepang pada umumnya, akhir cerita yang tak tertebak, dan Anda diharuskan menerka, kemana nanti ketiga bocah ini akan melangkah hidup, setelah ditinggal ibu dan adiknya. Ditambah tagihan sewa rumah yang sudah hampir tak mampu mereka bayar. Seakan benar-benar “nobody knows”, kalau di negara itu (baca: jepang) ada 4 bocah yang sedang bersusah payah untuk bisa hidup.
(Poetra/Kitareview.com)
