“Pesan mengenai keutuhan, kepercayaan, dan tanggung jawab terhadap keluarga mendominasi film garapan Paul Haggis ini.”
DATA FILM
- Judul Film: The Next Three Days
- Genre: Drama – Thriller
- Sutradara: Paul Haggis
- Produser: Michael Nozik – Olivier Delbosc – Paul Haggis – Marc Missonnier
- Penulis Skenario: Paul Haggis dan Fred Cavayé
- Studio Produksi: Lionsgate (presents) – Fidélité Films – Hwy61
- Distributor: Lionsgate
- Negara: Amerika – Prancis
- Bahasa: Inggris
- Durasi: 122 menit
- Tanggal Rilis: 10 Desember 2010 (Indonesia)
PEMERAN UTAMA
- Russel Crowe sebagai John Brennan
- Elizabeth Banks sebagai Lara Brennan
SINOPSIS
Kehidupan sepasang suami istri yang memiliki seorang putra berubah drastis ketika di suatu pagi, rumah mereka digrebek polisi dan sang istri ditangkap. Lara Brennan dituduh telah membunuh bosnya setelah mereka mengalami pertengkaran di kantor. Sebagai suami, John, merasa sangat mengenal istrinya dan memiliki keyakinan yang tak terbantahkan bahwa istrinya tidak bersalah. Ia pun mengerahkan segenap daya upaya untuk membuktikan hal tersebut dan membebaskan istrinya agar kehidupan mereka bisa kembali damai seperti semula.
Ketika segala cara hukum yang terpikirkan sudah ia coba lakukan tanpa membuahkan hasil sedikitpun, hanya tersisa satu hal untuk dilakukan: yaitu melarikan istrinya dari penjara. John pun mentransformasi dirinya dari seorang ayah, suami, dan warga negara yang baik menjadi seseorang yang harus sanggup menembak wanita yang menghalangi jalannya.
Ketika segala cara hukum yang terpikirkan sudah ia coba lakukan tanpa membuahkan hasil sedikitpun, hanya tersisa satu hal untuk dilakukan: yaitu melarikan istrinya dari penjara. John pun mentransformasi dirinya dari seorang ayah, suami, dan warga negara yang baik menjadi seseorang yang harus sanggup menembak wanita yang menghalangi jalannya.
TRAILER
REVIEW
Film ini menawarkan drama suspens yang cukup menegangkan. Sejak awal, ketegangan yang ditawarkan oleh film ini sudah terasa. Emosi penonton dibangun secara perlahan dengan membuat penonton bertanya-tanya apa masalah sebenarnya. Alur film menyediakan jawaban tersebut satu per satu sehingga semakin memuncak konflik dalam film, semakin memuncak pula rasa penasaran penonton dan memuncak pula ketegangan yang dirasakan.
Meski pun emosi terbangun secara perlahan dan setiap masalah dibangun satu per satu selama film berlangsung, alur dalam film ini tidak menjadi terkesan lambat. Alurnya justru terasa pas dan memungkinkan penonton untuk mencerna setiap masalah dan menemukan logika dari hubungan antara kejadian-kejadian yang dilakukan tokoh dalam film dengan situasi yang dihadapinya. Ketegangan yang diakibatkan oleh film ini juga berasal dari dua hal. Pertama, penonton dibebaskan untuk memilih apakah ingin berempati dan menyetujui tindakan John atau tidak. Dan kedua, saat-saat menegangkan yang harus dilalui John ketika mencoba hal-hal yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan, bahkan terpikir pun mungkin tidak.
Kedua pemeran utama dalam film ini juga berhasil menunjukkan kepiawaian mereka dalam menampilkan reaksi-reaksi emosi yang memang sarat di dalam film. Crowe berhasil membawakan karakter seorang pria yang harus tampil sebagai suami yang mendukung penuh istri dan ayah yang tidak melupakan tanggung jawab kepada anaknya sekaligus juga sebagai pria yang terpaksa melanggar hukum demi dedikasinya sebagai kepala keluarga. Banks pun terampil dalam membangun karakter seorang istri yang kehidupan keluarganya terampas namun harus tetap tegar di hadapan keluarga yang dikasihinya.
Secara keseluruhan, film ini amat layak ditonton. Pesan mengenai keutuhan, kepercayaan, dan tanggung jawab terhadap keluarga mendominasi film garapan Paul Haggis ini. Akhir film juga dibuat dengan sangat mengesankan. Penonton tidak akan kecewa dibuat menunggu sampai saat terakhir untuk menemukan kebenaran yang sesungguhnya. Selamat menikmati.. 🙂
(WikaCH/Kitareview.com)
Meski pun emosi terbangun secara perlahan dan setiap masalah dibangun satu per satu selama film berlangsung, alur dalam film ini tidak menjadi terkesan lambat. Alurnya justru terasa pas dan memungkinkan penonton untuk mencerna setiap masalah dan menemukan logika dari hubungan antara kejadian-kejadian yang dilakukan tokoh dalam film dengan situasi yang dihadapinya. Ketegangan yang diakibatkan oleh film ini juga berasal dari dua hal. Pertama, penonton dibebaskan untuk memilih apakah ingin berempati dan menyetujui tindakan John atau tidak. Dan kedua, saat-saat menegangkan yang harus dilalui John ketika mencoba hal-hal yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan, bahkan terpikir pun mungkin tidak.
Kedua pemeran utama dalam film ini juga berhasil menunjukkan kepiawaian mereka dalam menampilkan reaksi-reaksi emosi yang memang sarat di dalam film. Crowe berhasil membawakan karakter seorang pria yang harus tampil sebagai suami yang mendukung penuh istri dan ayah yang tidak melupakan tanggung jawab kepada anaknya sekaligus juga sebagai pria yang terpaksa melanggar hukum demi dedikasinya sebagai kepala keluarga. Banks pun terampil dalam membangun karakter seorang istri yang kehidupan keluarganya terampas namun harus tetap tegar di hadapan keluarga yang dikasihinya.
Secara keseluruhan, film ini amat layak ditonton. Pesan mengenai keutuhan, kepercayaan, dan tanggung jawab terhadap keluarga mendominasi film garapan Paul Haggis ini. Akhir film juga dibuat dengan sangat mengesankan. Penonton tidak akan kecewa dibuat menunggu sampai saat terakhir untuk menemukan kebenaran yang sesungguhnya. Selamat menikmati.. 🙂
(WikaCH/Kitareview.com)