“..untuk Anda penggemar berat Stephen King, Anda tidak akan melewatkan novel ini begitu saja.”
DATA BUKU
- Judul Buku: Duma Key
- Jenis Buku: Novel
- Genre: Thriller
- Penulis: Stephen King
- Negara: Amerika
- Penerbit: Thorndike Press
- Cetakan Pertama: 2008
- Bahasa: Inggris
- Tebal Buku: 673 halaman
- Dimensi Buku (L x P): 11 cm x 19,5 cm
- Website Resmi Penerbit: http://www.thorndike.gale.com
- No ISBN: 978-1-4104-0320-9
- Harga:
- Amazone.com: US$ 9,99 (Harga Update Maret 2010)
KARAKTER UTAMA
- Edgar Freemantle
- Pam Freemantle (mantan istri Edgar)
- Linny (anak sulung Edgar)
- Illy/ Ilse (anak kedua Edgar)
- Jack Cantori (asisten Edgar)
- Jerome Wireman (sahabat Edgar di Duma Key)
- Elisabeth Eastlake (Pemilik semua property di Duma Key)
SINOPSIS
Hingga sebuah truk menabrak sisi kanan pick up yang dikendarai Edgar, menyebabkan dia kehilangan tangan kanan nya, kehilangan kemampuan berbahasanya dan pada akhirnya kehilangan istrinya yang menuntut perceraian.
Dengan kerja keras dan tekad untuk membangun kembali hidupnya, Edgar memilih pindah ke sebuah tempat bernama Duma Key (di sebelah barat Florida) dan melukis sebagai bagian dari terapi yang dianjurkan oleh dokter nya.
Tapi yang terjadi bukanlah seperti apa yang dia bayangkan. Tiba tiba ia mampu menghasilkan lukisan yang mengagumkan. Tidak hanya itu, kini ia memiliki insting tentang hal hal yang akan terjadi di masa depan.
Menakutkan memang…apalagi ketika ia tahu bahwa Wireman, sahabat baru nya, ternyata juga memiliki kemampuan membaca pikiran orang. Dan Elisabeth, perempuan tua penderita Alzheimer yang dirawat oleh Wireman meninggal mendadak ketika hendak menceritakan padanya tentang sebuah kekuatan jahat yang menguasai Duma Key.
REVIEW
Ketika membaca novel ini, Kita merasa bahwa kecelakaan Edgar terasa sangat familiar. Benar saja. Ketika Kita mencoba mencari koleksi lama, Kita menemukan dalam buku semi autobiografinya, On Writing, King menceritakan suatu fase dalam hidupnya. Dimana ia mengalami sebuah kecelakaan parah dan bagaimana perjuangannya untuk menata hidup kembali
Kehilangan sesuatu untuk mendapatkan yang lain, bisa dibilang menjadi tema utama dalam karya ini.
- Jika Edgar tidak pernah kehilangan tangan kanannya, ia tidak akan pernah mendapatkan kemampuan melukis yang luar biasa.
- Jika ia tidak pernah melukis, ia tidak akan kehilangan orang orang yang dia kasihi
- Jika Wireman tidak pernah kehilangan anak dan istrinya di waktu yang bersamaan, dia tidak akan pernah berusaha bunuh diri.
- Jika saja usaha bunuh diri Wireman berhasil, dia tidak akan bertahan hidup dengan sebutir peluru tertanam di otaknya, dan memiliki kemampuan membaca pikiran orang.
- Jika Elisabeth kecil tidak pernah jatuh dari kuda-kudaan, dan kehilangan kemampuan nya berbahasa, dia tidak harus melukis untuk menyampaikan maksud dan keinginannya agar dimengerti orang lain.
- Ironisnya, Elisabeth yang waktu itu masih berusia 4 tahun, tidak menyadari bahwa lukisan isengnya sanggup mengubah realita.
Ada sebuah fakta medis yang baru saya ketahui di novel ini yaitu Contra Coop – cidera luar di sisi kanan badan manusia, bisa mengakibatkan kerusakan inner system di sisi kiri (begitu pula sebaliknya).
Sebagai contoh, Edgar mengalami cidera parah pada bagian tubuh sebelah KANAN nya, bahkan tangan KANAN nya harus di amputasi. Tapi kerusakan sistem dalam tubuh yang paling parah, adalah pada otak KIRI nya, dimana terdapat tempat penyimpanan kosa kata, sehingga ia kehilangan sebagian besar memori kosa kata.
Jalan cerita novel ini cukup lambat, meskipun tersedia kejutan yang dicicil dari halaman depan sampai belakang, yang membuat pembaca penasaran. Ada juga beberapa bagian dari pengaruh lukisan Edgar yang terkesan dipaksakan. Secara garis besar, novel ini kurang menggigit bila dibandingkan dengan mahakarya Stephen King yang lainnya.
Namun untuk Anda penggemar berat Stephen King, Anda tidak akan melewatkan novel ini begitu saja. Dan seperti biasa, Stephen King berhasil membuat pembacanya menoleh ke kanan dan kiri, selama membaca novel ini. Mau membuktikan sendiri? Silahkan baca novel ini. Selamat membaca…
(Nakizura/Kitareview.com)