The Girl Who Played With Fire

0
668

The Girl Who Played With Fire
Detail. Kata itulah yang bisa menggambarkan novel ini secara keseluruhan.

DATA BUKU

    • Judul Buku: The Girl Who Played With Fire
    • Jenis Buku: Novel
    • Genre: Crime Fiction
    • Penulis: Stieg Larsson
    • Negara: Swedia
    • Penerbit: Qanita (Mizan Group)
    • Cetakan Pertama: 2009
    • Bahasa: Inggris
    • Tebal Buku: 649 halaman
    • Dimensi Buku (L x P): 10 x 18 cm
    • No ISBN: 978-1-906-69415-9
    • Website Resmi Penerbit: http://www.mizan.com
    • Harga:

        • Mizan: Rp.85.000 (Harga Update Desember 2010)


DATA LAINNYA


KARAKTER UTAMA

  • Lisbeth Salander
  • Holger Palmgren, Paolo Roberto, Miriam wu – Sahabat Lisbeth
  • Mikael Blomkvist & Erika Berger – Tim Millenium
  • Inspector Bublanski – Kepala Tim penyidik polisi
  • Dragan Armansky -kepala tim penyidik Milton Security


SINOPSIS


Mikael Blomkvist yang menjadi superstar di Swedia ketika berhasil mengekspos kasus korupsi yang besar, tidak bisa menolak ketika seorang jurnalis muda berniat menerbitkan sebuah buku mengenai Sex Trafficking melalui MILLENIUM.

Ketika sang jurnalis muda dan kekasihnya dibunuh di apartemen mereka, Inspektur Bublanski dan tim nya merasa bahwa kasus ini adalah kasus mudah, karena sidik jari pada senjata pembunuh yang tertinggal di tempat kejadian mengarah pada seorang gadis mudah psikopat yang memiliki catatan kekerasan dan pernah dirawat di sebuah rumah sakit jiwa.

Lisbeth Salander dalam sekejap menjadi pembunuh berbahaya yang paling dicari di seluruh Swedia. Tapi tak seorang pun mengetahui dimana keberadaannya. Hanya Blomkvist lah yang bisa melakukan kontak dengan Lisbeth melalui komputer.


REVIEW

Tidak seperti buku pertamanya, The Girl Who Played With Fire  sangat fokus pada Lisbeth, si gadis bertato naga. Disini pembaca disuguhkan cerita masa lalu Lisbeth yang menjelaskan sikap dan tingkah lakunya sekarang.

Novel kedua dari Trilogy Millennium ini masih mengambil tema tentang sebuah konspirasi yang akan diungkap secara publik di media, meski kali ini kasusnya, pengungkap dan akhir ceritanya berbeda dengan buku sebelumnya.

Secara pribadi Kita dibuat berdecak kagum akan kemampuan menulis Larsson yang Kita umpakan seperti sebuah jaring laba-laba. Kebenaran dan fakta, dikeluarkan sedikit demi sedikit, melalui sudut pandang masing-masing tokoh. Alhasil, pembaca jadi asyik menjalin informasi sepanjang bacaan, dan baru menemukan gambaran utuhnya di lembar-lembar terakhir.

Detail. Kata itulah yang bisa menggambarkan novel ini secara keseluruhan. Larsson menggambarkan dengan detail mengenai tokoh utama, dari mulai kegiatannya, baju yang dikenakannya, menu makanannya, bahkan hingga jam tidurnya. Belum lagi nama jalanan di kota Stockholm yang begitu lengkap, sehingga dengan berbekal sebuah peta Stockholm, pembaca bisa membayangkan kejadian demi kejadian dengan sempurna.

Meski sedikit lambat di awal, buku bergerak dengan alur yang sangat cepat hingga bagian akhir. Satu keunikan lagi diselipkan oleh Larsson. Setiap bagian dari novel ini dibuka dengan kutipan mengenai persamaan matematika yang tidak terpecahkan selama ratusan tahun. Satu pesan dari Kita, Anda harus menjadi pemberani untuk bisa membaca buku ini. So, tertarik membacanya? Jangan bilang Kita tidak memperingatkan Anda ya.. 🙂

(Nakizura/Kitareview.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here