A Thousand Splendid Suns

Hanya akulah yang kaumiliki di dunia ini, dan kalau aku mati, kau tak akan punya siapa-siapa lagi. Tak aka nada siapa pun yang peduli padamu. Karena kau tidak berarti!



Kalimat itu sering kali diucapkan ibunya setiap kali Mariam bersikeras ingin berjumpa dengan Jalil, ayah yang tak pernah secara sah mengakuinya sebagai anak. Dan kenekatan Mariam harus dibayarnya dengan sangat mahal. Sepulang menemui Jalil secara diam-diam Mariam menemukan ibunya tewas gantung diri.



Sontak kehidupan Mariam pun berubah. Sendiri kini dia menapaki hidup. Mengais-ngais cinta di tengah kepahitan sebagai anak haram. Pasrah akan pernikahan yang dipaksakan, menanggung perihnya luka yang disayatkan sang suami. Namun dalam kehampaan dan pudarnya asa, seribu mentari surge mucul dihadapannya.

Novel ini bermula dari kisah seorang Mariam dan Nana yang hidup dalam keterbatasan, keterbatasan karena ‘kesalahan’ hingga membuat mereka harus rela menerima segala konsekuensi budaya. Hingga stempel ‘Harami’ selalu melekat erat dalam kehidupan Mariam. Anak haram! Itu yang selalu diujar Nana pada Mariam. Jalil adalah ayah biologis Marian yang tak pernah secara sah mengakui Mariam sebagai anak. Pada suatu ketika, Mariam melakukan kenekatannya untuk bertemu dengan Jalil—hal yang oleh Nana (sang Ibu) dilarang keras. Dan hal ini harus Mariam bayar mahal dengan hilangnya nyawa Nana. Nana Gantung Diri!

Dari sini Sontak kehidupan Mariam pun berubah. Ia tapaki ‘kerasnya’ tanah Afghan seorang diri. Tak ada yang peduli karena ia seorang ‘Harami’. Mencoba mengais cinta dalam gersangnya siang, mencari asa dalam cekaman angin malam. Cara penyampaian Khaled Hosseini yang menawan, mampu memberikan kesan mendalam atas novel ini. Adorable! Wajib Anda baca, dan seperti Kita, Anda pun pasti akan menyukainya! =) (Gandhi/Kitareview.com)