“Geregetan rasanya membaca pikiran para istri yang merasa terjebak dalam pernikahan tak bahagia ini.”
DATA BUKU
- Judul Buku: Resep Perkawinan Sempurna
- Jenis Buku: Novel
- Judul Asli: Recipes for a Perfect Marriage
- Genre: Fiksi – Romantis
- Nama Penulis: Kate Kerrigan
- Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
- Bahasa: Indonesia
- Cetakan Pertama: Maret 2010
- Tebal Buku: 408 halaman
- Dimensi Buku (P x L): 13.5 x 20 cm
- Website Resmi Penerbit: http://www.gramedia.com
- No.ISBN: 978-979-22-5442-6
- Harga:
- Gramedia: Rp.50.000 (Harga update Januari 2011)
KARAKTER UTAMA
- Tressa Nolan
- Bernadine
- James Nolan
- Dan
SINOPSIS
Kata orang, tidak ada yang namanya perkawinan sempurna.
Yang sebenarnya tidak ada, adalah perkawinan yang mudah.
Tressa Nolan, penulis kuliner top di New York, pulang berbulan madu dengan perasaan telah menikahi laki-laki yang salah. Suaminya, Dan, yang luar biasa tampan itu, dinikahinya lebih karena panik, bukan cinta.
Pada tahun 1930 di Irlandia, nenek Tressa, Bernadine, menikah dengan James Nolan, guru sekolah yang pendiam dan biasa saja, setelah keluarga Bernadine tidak sanggup membayar maskawin untuk menikahkannya dengan cinta sejatinya, Michael.
Pada hari pernikahannya, Tressa diberi buku harian neneknya, dan di dalam lembar-lembar isinya, tanpa terduga dia menemukan banyak hal—di antaranya resep-resep untuk selai, roti soda, dan tar rhubarb. Dalam kisah tentang kakek-neneknya, ibunya, dan akhirnya tentang dirinya sendiri, Tressa pun menyadari bahwa dia telah menemukan resep berharga untuk mewujudkan perkawinan sempurna.
Yang sebenarnya tidak ada, adalah perkawinan yang mudah.
Tressa Nolan, penulis kuliner top di New York, pulang berbulan madu dengan perasaan telah menikahi laki-laki yang salah. Suaminya, Dan, yang luar biasa tampan itu, dinikahinya lebih karena panik, bukan cinta.
Pada tahun 1930 di Irlandia, nenek Tressa, Bernadine, menikah dengan James Nolan, guru sekolah yang pendiam dan biasa saja, setelah keluarga Bernadine tidak sanggup membayar maskawin untuk menikahkannya dengan cinta sejatinya, Michael.
Pada hari pernikahannya, Tressa diberi buku harian neneknya, dan di dalam lembar-lembar isinya, tanpa terduga dia menemukan banyak hal—di antaranya resep-resep untuk selai, roti soda, dan tar rhubarb. Dalam kisah tentang kakek-neneknya, ibunya, dan akhirnya tentang dirinya sendiri, Tressa pun menyadari bahwa dia telah menemukan resep berharga untuk mewujudkan perkawinan sempurna.
REVIEW
Kedua kisah perempuan berbeda generasi ini diceritakan dalam sudut pandang orang pertama secara bergantian. Geregetan rasanya membaca pikiran para istri yang merasa terjebak dalam pernikahan tak bahagia ini. Bernadine seorang pemimpi yang konservatif sedang Tressa begitu mandiri dan modern. Keduanya sama-sama berjuang mencari arti cinta dan niat suci sebuah pernikahan.
Seperti halnya mempraktekkan sebuah resep makanan lezat, bahan dasarnya mungkin sama, namun hasilnya selalu berbeda bagi setiap orang. Kadang Kita, dan mungkin juga Anda, memutuskan untuk mengurangi takaran gula agar manisnya pas di lidah. Kadang juga harus mencari bahan pengganti jika bahan utama tak tersedia. Dan hasilnya kadang tetap tak memuaskan. Yang terpenting adalah tetap mencoba dan belajar agar menemukan sendiri resep yang sesuai selera.
Begitu pula sebuah pernikahan. Pasangan yang terlihat ideal belum tentu seindah kelihatannya. Selalu ada pembelajaran demi pembelajaran untuk memperbarui resep sebuah pernikahan bahagia. Dan cinta, hanyalah salah satu bahan dasarnya. Ada begitu banyak bahan lain yang harus ditambahkan dengan takaran yang hanya Anda sendiri yang bisa mengukurnya. Seberapa banyak pengorbanan yang dibutuhkan? Apakah Anda harus menambahkan lebih banyak kepercayaan dan toleransi? Atau mungkin dibubuhi setetes rasa cemburu sebagai penyedap rasa? Hanya Anda sendiri yang tahu jawabannya.
Pada akhirnya, Tressa dan Bernadine menyadari bahwa cinta semanis madu yang menggebu bukanlah jawaban kebahagiaan mereka. Dan Tuhan menghadiahi mereka begitu banyak hikmah karena memutuskan untuk bertahan dalam ikatan suci pernikahan. Bagaimana, Anda tertarik untuk membacanya? Atau jangan-jangan Anda jadi ingin cepat-cepat menikah..Hehe.. =)(Mida/Kitareview.com)
Seperti halnya mempraktekkan sebuah resep makanan lezat, bahan dasarnya mungkin sama, namun hasilnya selalu berbeda bagi setiap orang. Kadang Kita, dan mungkin juga Anda, memutuskan untuk mengurangi takaran gula agar manisnya pas di lidah. Kadang juga harus mencari bahan pengganti jika bahan utama tak tersedia. Dan hasilnya kadang tetap tak memuaskan. Yang terpenting adalah tetap mencoba dan belajar agar menemukan sendiri resep yang sesuai selera.
Begitu pula sebuah pernikahan. Pasangan yang terlihat ideal belum tentu seindah kelihatannya. Selalu ada pembelajaran demi pembelajaran untuk memperbarui resep sebuah pernikahan bahagia. Dan cinta, hanyalah salah satu bahan dasarnya. Ada begitu banyak bahan lain yang harus ditambahkan dengan takaran yang hanya Anda sendiri yang bisa mengukurnya. Seberapa banyak pengorbanan yang dibutuhkan? Apakah Anda harus menambahkan lebih banyak kepercayaan dan toleransi? Atau mungkin dibubuhi setetes rasa cemburu sebagai penyedap rasa? Hanya Anda sendiri yang tahu jawabannya.
Pada akhirnya, Tressa dan Bernadine menyadari bahwa cinta semanis madu yang menggebu bukanlah jawaban kebahagiaan mereka. Dan Tuhan menghadiahi mereka begitu banyak hikmah karena memutuskan untuk bertahan dalam ikatan suci pernikahan. Bagaimana, Anda tertarik untuk membacanya? Atau jangan-jangan Anda jadi ingin cepat-cepat menikah..Hehe.. =)(Mida/Kitareview.com)