DATA BUKU
- Judul Buku: Potongan Cerita di Kartu Pos
- Jenis Buku: Novel – Kumpulan Cerpen
- Genre: Fiksi
- Penulis: Agus Noor
- Penerbit: Penerbit Buku Kompas
- Cetakan Pertama: September 2006
- Bahasa: Indonesia
- Tebal Buku: vi + 174 halaman
- Dimensi Buku (P x L): 14 x 21 cm
- Website Resmi Penerbit: –
- No. ISBN: 979-709-265-8
- Harga Buku:
- Gramedia: Rp.31.000 (Harga Update Maret 2011)
SINOPSIS BUKU POTONGAN CERITA DI KARTU POS
Nama Agus Noor dalam dunia sastra sudah cukup dikenal. Cerpennya pernah terpilih sebagai cerpen pilihan Kompas. Sangat beralasan apabila buku ini diberi judul Potongan Cerita di Kartu Pos, karena memang setiap awal masing-masing cerpen dilampiri teks kartu pos yang berisikan kesan dan pesan setiap cerpen tersebut dari teman-teman Agus Noor.
Seluruhnya berjumlah 9 cerpen, tetapi setiap cerpen bercerita panjang lebar dengan gaya bahasa lisan, bahasa sehari-hari. Secara umum isi kumpulan cerpen ini bercerita mengenai sudut kehidupan manusia beserta segala persoalannya.Pecinta dunia sastra atau penggemar buku fiksi, layak membaca buku ini. Sebagai khazanah pengayaan dunia sastra di Indonesia. Bagi pemerhati sastra dan peminat sastra serta masyarakat umum yang menyukai dunia sastra, buku ini layak dibaca, dipertimbangkan sebagai sebuah karya baru.
REVIEW BUKU POTONGAN CERITA DI KARTU POS
Jenius. Satu kata yang sangat menggambarkan Agus Noor, salah satu cerpenis angkatan 2000. Agus adalah cerpenis yang daya kreatifnya berkembang dari permasalahan sehari-hari. Dia mampu memadukan unsur gelap-sadis dari berita-berita di koran kriminal dengan romantisisme cinta dah harapan manusia, dan realitas kehidupan masyarakat Indonesia yang ditimpa kesusahan. Hasilnya adalah cerpen-cerpen fantastis dengan bahasa sederhana, namun tidak murahan.
Lihat saja karya-karyanya dalam buku kumpulan cerpen “Potongan Cerita di Atas Kartu Pos”. Ada sembilan cerpen. “Komposisi untuk Sebuah Ilusi”, “Sirkus”, “Cerita buat Bapak Presiden”, “Pagi Bening Seekor Kupu-kupu”, “Dongeng buat Pussy”, “Tiga Cerita Satu Tema”, “Potongan-potongan Cerita di Kartu Pos”, “Puzzle Kematian Girindra”, dan “Mata Mungil yang Menyimpan Dunia”.
Semua cerpen ini memiliki karakteristik: ganjil, gelap, mengharukan, manis. Semua tumpah ruah jadi satu menjadi sajian cerita yang gurih bagi pembaca. Agus mengedepankan tokoh-tokoh yang ada juga bukan orang-orang hebat. Mereka manusia-manusia pinggiran yang punya mimpi, juga kesalahan. Sama seperti kita: manusia biasa.
Dari Sembilan cerpen yang terhidang, ada satu cerpen yang unik, yaitu. “Puzzle Kematian Girindra”. Anda yang penyuka novel misteri-klenik-detektif pasti suka cerpen ini. Mengisahkan kematian seorang pemuda yang hobi nongkrong di kuburan semenjak kecil. Pemuda bernama Girindra itu mati dicincang. Nah, yang menjadikannya spesial adalah cerita ini dibagi dalam enam belas kisah dimana kita bisa berpindah-pindah kisah untuk merajut cerita kematian Girindra. Pembaca diajak menebak siapakah pembunuh Girindra: sang kekasih, rival cinta, atau penduduk desa? Gaya ini pernah dipopulerkan RL Stine pada Goosebumps yang merupakan seri puzzle cerita, tapi Agus Noor dengan apik tidak terkesan epigon. Pada cerpen itu, jelas sekali sindiran Agus Noor kepada manusia-manusia munafik.
Keunikan lainnya ialah tiap cerpen diawali dengan surat untuk Agus Noor dari para pembaca cerpennya, termasuk para penulis handal. Sangat intim. Nikmat.
Tidak perlu berkata-kata lebih jauh yang malah akan terkesan menjadi spoiler. Yang jelas buku terbitan tahun 2006 ini sangat lezat bagi para penikmat cerita pendek. Selamat membaca! ^_^
(yasyus/Kitareview.com)