“Clash of The Titans terbilang jauh dibawah harapan untuk sebuah film berkualitas.”
DATA FILM
- Judul Film: Clash of The Titans
- Genre: Action
- Sutradara: Louis Leterrier
- Penulis Skenario: Lawrence Kasdan – Travis Beacham – Phil Hay – Matt Manfredi
- Produser: Basil Iwanyk – Kevin De La Noy – Richard D. Zanuck
- Studio Produksi: Legendary Pictures – Thunder Road Film – The Zanuck Company
- Distributor: Warner Bros.
- Negara: Amerika
- Bahasa: Inggris
- Durasi: 118 menit
- Tahun Rilis: 1 April 2010 (Indonesia)
PEMERAN UTAMA
- Sam Worthington sebagai Perseus
- Liam Neeson sebagai Zeus
- Ralph Fiennes sebagai Hades
- Jason Flemyng sebagai Acrisius/Calibos
- Gemma Arterton sebagai Io
- Alexa Davalos sebagai Andromeda
SINOPSIS
TRAILER
REVIEW
Louis Leterrier, sutradara yang dikenal dengan film-film aksinya, seperti Transporter dan Incridible Hulk, mendapatkan kesempatan untuk mengarahkan film yang merupakan versi buat ulang berjudul sama, produksi tahun 1981. Dengan biaya yang tidak sedikit (70 juta Dollar), Leterrier mengemban tugas yang tidak mudah untuk menghadirkan film ini, paling tidak dapat menyamai kesuksesan film aslinya. Dan hasilnya terbilang tidak terlalu mengecewakan, jika Anda melihatnya dalam konteks film hiburan belaka tentu saja.
Ya, untuk sebuah film hiburan dengan adegan-adegan aksi berselimut efek CGI luar biasa, Clash of The Titans jelas mampu memanjakan para penontonnya. Terutama penonton yang tidak ingin dipusingkan dengan cerita kepahlawan yang kompleks, karena plot yang ditampilkan pada film ini semuanya serba cepat, datar dan mudah ditebak kemana arah cerita akan berakhir. Terlepas tahu atau tidaknya para penonton tentang kisah asli demigod Perseus ini dari literatur atau buku-buku yang ada.
Sama halnya seperti Percy Jackson & The Olympians: The Lightning Thief, kisah mitologi Yunani dalam Clash of The Titans versi terbaru ini juga digarap dengan gaya pop modern, sehingga diharapakan mampu menarik penonton sebanyak-banyaknya. Belum lagi peranan CGI yang begitu besar, mampu membuat perbedaan besar dengan versi aslinya, yang hanya mengandalkan efek “stop motion” sederhana, yang mungkin terlihat konyol untuk standar film sekarang.
Adegan-adegan pertarungan Perseus dengan mahluk mitologi seperti kalajengking raksasa, Medusa, makhluk berambut ular yang mengerikan, dan Kraken, moster laut yang luar biasa besar, semuanya digarap cukup rapi. Walaupun sayang, adegan puncak yang sudah ditunggu-tunggu dan diharapkan akan seru berakhir antiklimaks, dan menjadi kelemahan terbesar film yang didistribusikan oleh Warner Bros. ini. Ups, maaf..spoiler dikit :p
Nama Sam Worthington jelas menjadi salah satu daya jual terbesar film ini. Sejak kemunculannya dalam salah satu franchise Terminator terbaru dan juga Avatar yang sukses besar, aktor berusia 34 tahun ini tampaknya menjadi rebutan para produser besar, untuk dapat bermain di film-film mereka. Walaupun pada kenyataannya, aktingnya tidak istimewa-istimewa sekali, begitu juga aktingnya pada film ini, dimana sepertinya karakter yang dibawakannya tidak terlalu berbeda jauh dengan karakter di film-film Worthington sebelumnya. Selain Worthington, masih ada juga nama-nama besar lainnya seperti Liam Neeson (Star Wars Episode I: The Phantom Menace sebagai Master Qui-Gon Jinn dan Taken sebagai Bryan Mills), yang berperan sebagai Zeus, Ralph Fiennes sebagai Hades dan Gemma Arterton sebagai Io.
Overall, sebagai salah satu film berpredikat “the most anticipated movie of the year”, Clash of The Titans terbilang jauh dibawah harapan untuk sebuah film berkualitas. Walaupun dalam segi hiburan, film ini mampu tampil dengan baik untuk menyajikan sebuah tontonan ringan yang menghibur.
(Havilofa/Kitareview.com)