“Kualitas aksi yang layak untuk dinikmati, sayangnya tidak didasarkan pada cerita yang apik.”
DATA FILM
- Judul Film: The A-Team
- Genre: Aksi – Petualangan – Thriller
- Sutradara: Joe Carnahan
- Penulis Skenario: Joe Carnahan – Brian Bloom – Skip Woods
- Produser: Stephen J. Cannell – Spike Seldin – Tony Scott – Jules Daly – Alex Young – Iain Smith – Ridley Scott
- Studio produksi: Dune Entertainment – Top Cow – Scott Free Productions
- Distributor: 20th Century Fox
- Negara: Amerika Serikat
- Bahasa: Inggris
- Durasi: 117 menit
- Tahun Rilis: 11 Juni 2010 (Indonesia)
PEMERAN UTAMA
- Liam Neeson sebagai John “Hannibal” Smith
- Bradley Cooper sebagai Templeton “Face” Peck
- Quinton “Rampage” Jackson sebagai Bosco Albert “B.A.” (Bad Attitude) Baracus
- Sharlto Copley sebagai H.M. “Howling Mad” Murdock
- Jessica Biel sebagai Charisa Sosa
- Patrick Wilson sebagai Lynch
- Brian Bloom sebagai Brock Pike (sekaligus ambil bagian sebagai penulis cerita)
- Gerald McRaney sebagai Jenderal Morrison
- Corey Burton Sebagai Narator
SINOPSIS
Hannibal yang diutus sendirian untuk menyelamatkan Face di padang gurun Mexico, tiba-tiba saja bertemu dengan B. A Baracus. Mereka berdua bergabung untuk menyelamatkan Face yang akan dibakar hidup-hidup oleh seorang Jenderal Meksiko karena “tidak sengaja” meniduri istri sang Jenderal ketika sedang menjalankan misi pengintaian Jenderal tersebut. Begitu berhasil membebaskan Face yang terikat, mereka berdua segera bergerak menuju sebuah rumah sakit untuk menemui pilot yang akan menerbangkan mereka keluar dari Meksiko. Di sanalah mereka bertemu dengan Murdock.
Inilah awal terbentuknya tim Alpha militer Amerika yang menjadi ujung tombak sekaligus final option dari setiap misi berbahaya. Namun, hal ini tidak bertahan selamanya karena alih-alih menjadi pahlawan, mereka justru dituduh bergerak di luar koordinasi serta membunuh atasan sendiri sehingga mereka ditahan dalam penjara militer keamanan maksimum. Dan pastinya, mereka tidak akan diam saja untuk mencari siapa yang bertanggung jawab atas fitnah keji tersebut.
TRAILER
REVIEW
Bagi mereka yang pernah mengikuti serial ini pada era 80-an pasti sangat menanti-nanti versi layar lebar dari The A-Team. Mengingat nama The A-Team berarti merujuk pada sekumpulan veteran militer yang menikmati baku tembak dan aksi yang mereka lakukan. Kenikmatan ala militer ini menjadi trademark mereka. Hal ini mengubah banyak pandangan tentang dunia militer yang diangkat ke dunia populer sekaligus memberi nilai lain dari dunia miiter yang terkesan kaku dan tidak memberi ruang kesalahan.
Hannibal dapat Anda ambil menjadi contoh. Sebagai pemimpin tim, dia justru menyukai hal yang acak. Bagi Hannibal, bahkan dari hal yang acak sekalipun bisa dibentuk sebuah rencana, dan dia memang menyukai rencana acak yang berjalan seirama. Kata-katanya jelas terngiang dalam benak pencinta karakter ini, “I love it when a plan comes together.” Pada kelanjutannya, gaya “slengean” ala The A-Team seperti ini banyak diangkat lagi dan seperti menjadi “landasan” bagi film-film lain yang juga mengangkat tema militer.
Namun, pada kenyataannya film ini terlihat agak mengecewakan, karena ekspektasi yang berlebihan selama menunggu kehadiran film ini. Kualitas aksi yang layak untuk dinikmati, sayangnya tidak didasarkan pada cerita yang apik. Joe Carnahan memang berhasil mengolah kembali cerita lama ini dengan menulis ulang sejarah terbentuknya The A-Team (dalam versi asli mereka adalah veteran perang Vietnam, di sini mereka adalah veteran perang Irak). Dan kehandalan tiap karakter pada film ini memang masih dipertahankan. Akan tetapi, terus terang, kehandalan mereka dan kejituan rencana yang mereka bentuk, digunakan hanya untuk mengatasi misi yang cenderung terlihat medioker. Peran antagonis yang harus mereka hadapi adalah tokoh Lycnh yang “hanya” seorang agen CIA korup. Hanya untuk menghadapi satu tokoh ini saja, tim yang solid ini seperti harus mengeluarkan kemampuan terbaik mereka. Bagi saya, ini adalah hal yang berlebihan atau overkill.
Di luar kesolidan The A-Team yang menjadi fokus cerita film ini, Brian Bloom yang memerankan Brock Pike patut mendapatkan apresiasi tersendiri. Dia berhasil menghidupkan karakter Pike. Pike yang turut menjadi peran antagonis terlihat lebih mewakili sosok seorang veteran militer. Hal ini bisa terlihat jika Anda memperhatikan gerak tubuh dan pola dialog yang diperankannya.
Pada akhirnya, film ini sedikit banyak dapat mengobati kerinduan pada sosok para personil The A-Team. Meski ditopang cerita yang kurang mendukung, kualitas aksi yang disuguhkan cukup terbilang bagus. Anda juga masih bisa menikmati kekonyolan-kekonyolan yang tim ini lakukan selama menyelesaikan misi mereka. Selamat menonton! 🙂
(AriefJuga/Kitareview.com)