The Dark Knight

Film ini masih bercerita tentang konglomerat, Bruce Wayne, yang berniat menjadikan Gotham City menjadi kota yang lebih baik dan jauh dari para kriminal. Sisi lain Bruce Wayne menjadi Batman pada malam hari.

 

Kota Gotham diganggu oleh seorang Joker yang misterius. Perampokan bank, pembunuhan beberapa gangster, bahkan peledakan gedung, merupakan ulah Joker yang berusaha menciptakan kekacauan di Gotham City.

 

Joker berhasil menculik Rachel Dawes, yang merupakan teman masa kecil Bruce, dan juga menculik Harvey Dent, yang merupakan District Attorney (Jaksa Penuntut) di Gotham City. Penculikan ini bertujuan membuat mental Batman menjadi labil. Dibantu oleh pembantu setianya, Alfred Pennyworth dan teknisi jenius diperusahaannya, Lucius Fox, Batman berusaha menghentikan ulah jahat Joker.

 

Film yang disutradarai oleh Christopher Nolan (The Prestige, Memento, Inception) ini, memiliki kekuatan pada alur cerita yang jelas, dan juga pengkarakteran yang kuat. Di sini Batman tak hanya ditunjukkan sebagai konglomerat flamboyan dan “slengean”, tapi juga Batman yang dikarakterkan oleh Nolan sebagai Batman yang lebih manusiawi, realistis, dan sedikit suram (dark).

 

Alur cerita yang mengalir dengan baik, ketegangan yang diselingi oleh drama, adegan aksi dan ledakan, beberapa twist yang tidak disangka-sangka, serta bumbu “kasih tak sampai” antara Bruce Wayne dan Rachel Dawes, akan membuat Anda “terpana” selama dua setengah jam. Tidak hanya itu, Anda pun akan menemukan beberapa pesan moral didalamnya, salah satunya adalah “You either die a hero or live long enough to see yourself become a villain”. Benar-benar film yang lengkap.

 

Batman di film ini bukanlah superhero ala Superman ataupun Fantastic 4 yang memiliki kekuatan khusus. Bukan. Batman disini adalah manusia biasa yang bisa terluka dan jatuh. Peralatan canggih dan uang yang banyak merupakan pendukung utama Bruce Wayne sebagai Batman. Justru pilihan Batman yang lebih manusiawi menjadi poin penting yang membuat film ini lebih baik dan make sense. Christian Bale sebagai Batman mampu mewakili Batman yang dark seperti komik aslinya, sekaligus Bruce Wayne yang suka menunjukkan kekayaannya, namun dengan cara yang classy. Pengkarakteran yang tidak ditemukan pada film-film Batman generasi sebelumnya.

 

Joker juga tak dipertontonkan dengan kocak maupun membadut. Disini Joker ditunjukkan sebagai pembunuh berdarah dingin yang mampu mempermainkan psikologi lawannya. Joker mampu mengguncang, bukan hanya secara fisik, namun juga secara mental lawan-lawannya, untuk menjatuhkan mereka hingga sama buruknya dengan dirinya. Heath Ledger benar-benar mampu membuat Joker di film ini menjadi sosok psikopat, namun juga cerdas. Ia memberikan warna tersendiri dibandingkan tokoh Joker ala Jack Nicholson di film Batman sebelumnya. Joker yang intelek dan mampu menggiring mental lawannya menjadi labil. An intelligent and powerful Joker.

 

Akting Gary Oldman, Morgan Freeman, Michael Caine dan Aaron Eckhrat tidak perlu diragukan. Maggy Gylenhaal sebagai Rachel memang tidak semanis dan seayu Katie Holmes, namun Maggy lebih mampu menunjukkan Rachel yang berkarakter, tegas dan tidak dapat didikte sebagai seorang Jaksa.

 

Ada beberapa adegan yang sangat keren dan cukup original yaitu adegan penculikan Lau (seorang akuntan para gangster) di Hongkong yang menggunakan pesawat. Dan juga adegan Joker yang mencoba mempengaruhi Batman pada scene peledakan kapal ferry. Benar-benar luar Biasa.

 

Film ini mewakili Batman yang selama ini Kita bayangkan. Batman yang suram, kelam, dapat terluka dan realistis. Terlihat bahwa Christopher Nolan ingin membuat image Batman yang baru. Mungkin inilah alasan mengapa tidak dicantumkan embel-embel Batman dijudulnya. Sebaiknya Anda tidak melewatkan film yang satu ini.

(Nana_Sitompul/Kitareview.com)