“Benar-benar manis dan akan membuat Anda yang membacanya merasa berbunga-bunga 🙂”
DATA BUKU
- Judul Buku: Mr. Friday
- Jenis Buku: Komik
- Genre: Komik
- Judul Asli: Chotto Friday
- Nama Pengarang: Kyoko Hikawa
- Penerbit: PT. Elex Media Komputindo
- Bahasa: Indonesia
- Cetakan Pertama: 1998
- Tebal buku: 196 halaman
- Dimensi Buku (P x L): 11 x 17 cm
- Jumlah volume: 1
- No.ISBN: 979-20-0550-1
- Website Resmi Penerbit: http://www.elexmedia.co.id
- Harga: –
KARAKTER UTAMA
- Yayoi Matsunaga sebagai pemeran utama
- Satoru Takarazaki sebagai Mr. Friday
- Touko sebagai teman dekat Yayoi
- Setsuko sebagai teman dekat Yayoi
- Sakuma sebagai teman Touko dan Satoru
SINOPSIS
Aku sedang apes sekali hari itu. Kacamataku rusak dan rambutku dikerjai teman-temanku ketika sedang tertidur di kereta. Perjalanan menuju toko kacamata langganan pun menjadi lebih sulit dengan mata yang buram. Semuanya menjadi samar-samar, apalagi hari itu hujan turun cukup deras. Ketika aku membuka payung, tiba-tiba terdengar suara teriakan terkejut dan di depanku seorang cowok jatuh terduduk. “Ma-maafkan, aku! Ka-kamu baik-baik saja? Ba-bagaimana ini, aku tidak bisa melihat dengan jelas, jadi…waaah, kamu basah kuyup!” teriakku panik. Dengan kikuk, aku pun menarik cowok itu ke tempat yang teduh.
Cowok itu terlihat kaget. “Aku terjatuh karena terpeleset tangga kok. Tidak ada hubungannya denganmu.” Ujarnya sambil menggaruk kepala. Uwaaah, malunya… Tapi untunglah, aku bisa melanjutkan perjalanan kembali. Tapi perjalananku tidaklah mudah. Kemana-mana pasti menginjak genangan air. “Bolehkah aku ikut denganmu?” Tanya si cowok tadi sambil membungkuk masuk ke bawah payung. Deg! Si cowok itu baik sekali, padahal dia harus memutar sehabis mengantarkanku ke toko kacamata. Siapa dia? Cowok tinggi yang mukanya pun tak kelihatan. Ah, sekarang hari Jumat. Untuk mengenangnya, aku akan memanggilnya si Mr.Friday…
Cowok itu terlihat kaget. “Aku terjatuh karena terpeleset tangga kok. Tidak ada hubungannya denganmu.” Ujarnya sambil menggaruk kepala. Uwaaah, malunya… Tapi untunglah, aku bisa melanjutkan perjalanan kembali. Tapi perjalananku tidaklah mudah. Kemana-mana pasti menginjak genangan air. “Bolehkah aku ikut denganmu?” Tanya si cowok tadi sambil membungkuk masuk ke bawah payung. Deg! Si cowok itu baik sekali, padahal dia harus memutar sehabis mengantarkanku ke toko kacamata. Siapa dia? Cowok tinggi yang mukanya pun tak kelihatan. Ah, sekarang hari Jumat. Untuk mengenangnya, aku akan memanggilnya si Mr.Friday…
REVIEW
Kyoko Hikawa is the best Mangaka in the world! Itulah yang bisa Kita sebutkan mengenai pengarang dari Mr.Friday ini. Kyoko, sudah menerbitkan komiknya di Indonesia semenjak tahun 1980, dengan karya pertamanya yang berjudul Harmoni. Setelah itu, beberapa komik lepas maupun komik berseri seperti Girls, Miriam (1-6), Chizumi & Fujiomi Series (1-3), dan Dunia Mimpi (1-14) pun mulai bermunculan yang makin memperlihatkan kepiawaiannya sebagai mangaka drama romantis.
Berbeda dengan Sailormoon (Naoko Takeuchi) atau Ufo Baby (Mika Kawamura), karya-karyanya mungkin belum pernah dijadikan anime. Tapi itu diperkirakan karena genre-nya yang kurang disukai pemirsa TV. Komik-komik Kyoko biasanya lebih disukai kalangan remaja wanita ke atas yang menyukai cerita-cerita romantis ala anak sekolahan. Kyoko selalu bisa merepresentasikan hubungan yang manis antara lawan jenis, yang sangat diidam-idamkan oleh kaum hawa.
Mirip dengan karyanya yang lain, dalam Mr.Friday, pemeran wanita utama digambarkan dengan sederhana, polos, dan kikuk. Sedangkan pemeran laki-laki digambarkan dengan sosok yang tampan dan cool yang disukai banyak wanita. Hubungan yang terjalin tentu saja sangat ideal, karena pemerannya bisa menemukan kelebihan pasangannya masing-masing, dan tidak terpaku kepada fisik.
Mr.Friday menggambarkan bahwa wanita yang ‘culun’ pun bisa mendapatkan laki-laki yang tampan dengan bermodalkan ketulusan hati. Yayoi tidak pernah mengharapkan apa-apa ketika berkomunikasi dengan pujaan hatinya, dan selalu memendam perasaannya sendiri. Hal itulah yang membuat laki-laki pujaan bisa mencintai Yayoi, walaupun sebelumnya sempat memunculkan kesan bahwa Yayoi akan patah hati.
Di salah satu komiknya, Kyoko Hikawa mengakui bahwa pembaca akan lebih menyukai cerita yang menyentuh daripada cerita yang biasa-biasa saja. Itu sebabnya, komik karya Kyoko selalu dikenang para penggemarnya, termasuk Kita, walau karyanya yang baru sudah tidak terbit lagi. Benar-benar manis dan akan membuat Anda yang membacanya merasa berbunga-bunga 🙂
Berbeda dengan Sailormoon (Naoko Takeuchi) atau Ufo Baby (Mika Kawamura), karya-karyanya mungkin belum pernah dijadikan anime. Tapi itu diperkirakan karena genre-nya yang kurang disukai pemirsa TV. Komik-komik Kyoko biasanya lebih disukai kalangan remaja wanita ke atas yang menyukai cerita-cerita romantis ala anak sekolahan. Kyoko selalu bisa merepresentasikan hubungan yang manis antara lawan jenis, yang sangat diidam-idamkan oleh kaum hawa.
Mirip dengan karyanya yang lain, dalam Mr.Friday, pemeran wanita utama digambarkan dengan sederhana, polos, dan kikuk. Sedangkan pemeran laki-laki digambarkan dengan sosok yang tampan dan cool yang disukai banyak wanita. Hubungan yang terjalin tentu saja sangat ideal, karena pemerannya bisa menemukan kelebihan pasangannya masing-masing, dan tidak terpaku kepada fisik.
Mr.Friday menggambarkan bahwa wanita yang ‘culun’ pun bisa mendapatkan laki-laki yang tampan dengan bermodalkan ketulusan hati. Yayoi tidak pernah mengharapkan apa-apa ketika berkomunikasi dengan pujaan hatinya, dan selalu memendam perasaannya sendiri. Hal itulah yang membuat laki-laki pujaan bisa mencintai Yayoi, walaupun sebelumnya sempat memunculkan kesan bahwa Yayoi akan patah hati.
Di salah satu komiknya, Kyoko Hikawa mengakui bahwa pembaca akan lebih menyukai cerita yang menyentuh daripada cerita yang biasa-biasa saja. Itu sebabnya, komik karya Kyoko selalu dikenang para penggemarnya, termasuk Kita, walau karyanya yang baru sudah tidak terbit lagi. Benar-benar manis dan akan membuat Anda yang membacanya merasa berbunga-bunga 🙂
(Elliza/Kitareview.com)
