“Golongan Komikus Tengil kembali dengan karakter lokal Indonesia dan humor yang khas.”
DATA BUKU
- Judul Buku: Para Gokil 2
- Jenis Buku: Komik
- Penulis: Golongan Komikus Tengil
- Penerbit: Gradien Mediatama
- Cetakan Pertama: 2011
- Bahasa: Indonesia
- Tebal Buku: 208 halaman
- Dimensi Buku (P x L): 13 x 19 cm
- Website Resmi Penerbit: http://www.gradienmediatama.com
- Nomor ISBN: 978-602-8260-95-4
- Harga Buku:
- Toko Gunung Agung: Rp.32.000 (Harga Update Maret 2011)
DATA LAINNYA
- Komik Seri Sebelumnya: Para Gokil
SINOPSIS
Parade komik gokil kembali hadir. Bahkan pasukan mereka dalam buku ini, kini menjadi 9 sosok:
- Amy “Simonyetbali” dengan Bill “The Kill”
- Wisnoe Lee mengusung Gibug dan Oncom
- Adhiw menghadirkan Joni Juga Cungil
- Tnp Studio menggambar Jurigpit
- Abah Kuskus bermain Panti Jompo 4 Ever Young
- Aria Anindita beraksi dengan Abim
- Budesain berkarya Perkarya 3 Sekawan
- Eko S Bimantara berlanjut dengan Superhero 2
- Vbi Djenggoten menyapa lewat Halte Bikumiku
Maka, lengkaplah upaya mereka membuat Anda terhibur sekaligus mencerahkan!
REVIEW
Golongan Komikus Tengil kembali dengan karakter lokal Indonesia dan humor yang khas. 9 Karakter mewarnai cerita ini.
Amy “Simonyetbali” dengan Bill “The Kill”, penjahat bergaya koboi yang selalu apes; TnP Studio dengan “Jurigpit”, karakter hantu api menyebalkan yang memarodikan karakter Ghost Rider; Wisnoe Lee dengan komik pantomimnya: “Gibug dan Oncom”.
Karakter terbaru lainnya yang muncul adalah “Joni Juga Cungil” kreasi Adhiw. Cungil adalah tokoh cerdik yang selalu berhasil menghindar dari ancaman penjahat. Ada pula tokoh manula dalam “Panti Jompo 4 Ever Young”-nya Abah Kuskus Kusmayadi yang ceritanya khusus 15 tahun ke atas; “Perkara 3 Sekawan” karya Budesain, bercerita tentang perjalanan tiga sekawan yang apes.
Lalu masih ada karakter lama, yaitu si usil “Abim” buatan Aria Nindita; “Superhero 2” asuhan Eko S Bimantara, yang menyentil isu sosial. Dan terakhir, adalah “Halte Bikumiku” buatan Vbi Djenggoten yang menyoal masalah jalanan.
Tema “Para Gokil 2 adalah “Jahat”. Jadi banyak tokoh jahat dan cerita tentang kejahatan di dalamnya. Namun, tema jahat yang diambil tidak membuat komik ini menakutkan. Unsur komedi masih dominan, bahkan ada yang untuk usia lima belas tahun ke atas. Sayangnya, dibandingkan dengan Para Gokil pertama, kualitas humor pada komik ini menurun. Banyak lawakan garing dan kurang mengena. Hanya karakter Superhero 2 yang kritis namun tetap humoris.
Namun meski begitu, usaha untuk memajukan komik Indonesia dan karakter lokalnya yang khas patut diapresiasi. Salut buat Komplotan Komikus Tengil. Semoga sukses dengan Para Gokil selanjutnya. Dan, semoga komik Indonesia semakin maju, dicintai pembaca dalam negeri, dan bersaing di kancah internasional.
Amy “Simonyetbali” dengan Bill “The Kill”, penjahat bergaya koboi yang selalu apes; TnP Studio dengan “Jurigpit”, karakter hantu api menyebalkan yang memarodikan karakter Ghost Rider; Wisnoe Lee dengan komik pantomimnya: “Gibug dan Oncom”.
Karakter terbaru lainnya yang muncul adalah “Joni Juga Cungil” kreasi Adhiw. Cungil adalah tokoh cerdik yang selalu berhasil menghindar dari ancaman penjahat. Ada pula tokoh manula dalam “Panti Jompo 4 Ever Young”-nya Abah Kuskus Kusmayadi yang ceritanya khusus 15 tahun ke atas; “Perkara 3 Sekawan” karya Budesain, bercerita tentang perjalanan tiga sekawan yang apes.
Lalu masih ada karakter lama, yaitu si usil “Abim” buatan Aria Nindita; “Superhero 2” asuhan Eko S Bimantara, yang menyentil isu sosial. Dan terakhir, adalah “Halte Bikumiku” buatan Vbi Djenggoten yang menyoal masalah jalanan.
Tema “Para Gokil 2 adalah “Jahat”. Jadi banyak tokoh jahat dan cerita tentang kejahatan di dalamnya. Namun, tema jahat yang diambil tidak membuat komik ini menakutkan. Unsur komedi masih dominan, bahkan ada yang untuk usia lima belas tahun ke atas. Sayangnya, dibandingkan dengan Para Gokil pertama, kualitas humor pada komik ini menurun. Banyak lawakan garing dan kurang mengena. Hanya karakter Superhero 2 yang kritis namun tetap humoris.
Namun meski begitu, usaha untuk memajukan komik Indonesia dan karakter lokalnya yang khas patut diapresiasi. Salut buat Komplotan Komikus Tengil. Semoga sukses dengan Para Gokil selanjutnya. Dan, semoga komik Indonesia semakin maju, dicintai pembaca dalam negeri, dan bersaing di kancah internasional.
(yasyus/Kitareview.com)
