The Devil Who Tamed Her

0
847

The Devil Who Tamed Her
Novel ini sanggup membuat Anda begadang hanya untuk mengetahui akhir dari kisah Rafe dan Phelia.

DATA BUKU

    • Judul Buku:The Devil Who Tamed Her – Pelajaran Cinta dari Sang Iblis
    • Jenis Buku: Novel
    • Genre: Fiksi – Dewasa
    • Nama Penulis: Johanna Lindsey
    • Penerbit: Gagas Media
    • Bahasa: Indonesia
    • Cetakan Pertama: Oktober 2009
    • Tebal Buku: 538 halaman
    • Dimensi Buku (P x L): 14 x 20 cm
    • Website Resmi Penerbit: http://www.dastanbooks.com
    • No. ISBN: 978-979-780-366-7
    • Harga:
        • Gramedia: Rp.46.500 (Harga Update Juni 2010)


KARAKTER UTAMA

  • Ophelia Reid
  • Raphael Locke


SINOPSIS

Raphael Locke tak punya alasan untuk menyukai Ophelia Reid. Terlepas dari kecantikannya yang tersohor di seluruh Inggris, Lady Ophelia juga dikenal karena sikap egois dan kesenangannya bergosip. Tapi ketika Ophelia memutuskan untuk mengakhiri pertunangannya dengan Duncan, sahabatnya, Raphael tak bisa menahan amarahnya. Dia memutuskan untuk memberi pelajaran sendiri kepada lady tak berperasaan itu. Setelah berhasil mengajak Duncan bertaruh atas kemampuan dirinya ‘menjinakkan’ Ophelia, Raphael lalu mulai menjalankan rencananya. Dia berhasil menculik lady itu dan mengasingkannya ke rumah milik keluarganya di Northumberland. Bersama bibinya, Esmeralda, Raphael mengajarkan Ophelia tentang nilai-nilai penting yang seharusnya dimiliki seorang lady.

Tapi bukan hanya Ophelia yang belajar selama berada di Northumberland. Raphael, yang biasanya selalu berhasil menghindar dari jerat pernikahan gadis-gadis cantik di Inggris, ternyata tak cukup kebal terhadap pesona lady itu. Dia menikmati setiap pertengkaran remeh dengan Ophelia – malah, mendapati dirinya mulai menantikan saat-saat itu. Apa ini cinta? Entahlah, Raphael sendiri tak ingin berpikir sejauh itu. Tapi, kenapa sebagian dari dirinya merasa tak rela ketika Ophelia Reid, yang kini santun dan anggun, kembali lagi ke pasar perjodohan dan menerima banyak sekali lamaran dari para bangsawan lajang yang jatuh cinta
pada lady itu?


REVIEW

Novel ini lebih menekankan pada sifat tersembunyi dari seorang lady yaitu Lady Ophelia. Karena sifat seharusnya seorang lady adalah anggun dan bertutur kata sopan. Namun pembukaan novel ini langsung dimulai dengan Lady Ophelia yang beradumulut dengan mantan sahabatnya. Mungkin seharusnya pembaca merasa kesal, karena semua orang juga tahu bagaimana jadinya kalau dua orang wanita beradumulut. Namun yang terjadi justru pembaca akan tertawa karena humor ringan yang disisipkan pengarang di setiap kata para wanita petarung tersebut. Kata-kata yang dirangkai untuk mencaci satu sama lain, justru tertulis dengan ungkapan yang tajam namun terkesan lucu. Ancaman-ancaman yang terlontar dalam novel ini bahkan tidak terlalu terdengar seperti ancaman, bahkan lebih merujuk pada kata-kata menggoda yang jahil.

Cerita akan semakin seru ketika Raphael Locke menculik Ophelia dengan ‘terhormat’ untuk mengubah sikap kasar wanita tersebut. Lagi-lagi pembaca akan dibuat tertawa dengan perkelahian-perkelahian kecil yang terjadi antara Rafe dan Phelia – begitulah mereka memutuskan untuk memanggil nama masing-masing. Belum lagi ketika Phelia secara tidak sengaja mengeluarkan sifat aslinya yang sebenarnya lembut dan sensitif terhadap masa lalunya yang pahit. Semua emosi bercampuraduk dalam novel ini. Mulai dari kekasaran Phelia, kejahilan dan ketegasan Raphael, hingga gairah di antara keduanya yang secara perlahan muncul.

Novel ini sepenuhnya menceritakan usaha Rafe mengubah sifat Phelia yang ternyata bukan sifat sebenarnya. Humor yang ada di dalamnya dituliskan dengan kata-kata kiasan namun tetap saja mampu mengundang tawa pembaca. Adegan percintaan juga disisipkan Johanna Lindsey, sehingga novel ini memang ditujukan bagi orang dewasa. Adegan perkelahian sama sekali tidak ada di dalam novel ini. Karena meskipun tokoh utama wanita diperebutkan banyak lelaki, gelar yang disandang Raphael Locke mampu membuat para pemuda tersebut menyingkir.

Johanna Lindsey sepertinya menyukai cerita berlatar belakang kehidupan pada tahun 1800-an, dimana kebangsawanan masih sangat kental pada saat itu. Sangat cocok bagi Anda yang sering membayangkan romansa kehidupan kerajaan dan kebangsawanan. Maka tidak heran pembaca akan mendapatkan berbagai pengetahuan mengenai kehidupan kerajaan pada jaman dahulu, karena secara tidak langsung sang penulis menjelaskannya.

Alur dan latar dalam novel ini benar-benar mampu menghanyutkan pembacanya, sehingga sayang jika harus tertidur ketika cerita sedang seru-serunya. Anda akan dibuat bingung campur gemas dengan mana sifat asli Phelia dan kapan ia akan menunjukkannya pada orang-orang, hingga bagaimana perasaan Rafe yang sebenarnya. Novel ini sanggup membuat Anda begadang hanya untuk mengetahui akhir dari kisah Rafe dan Phelia.

(Jasmine/Kitareview.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here