SINOPSIS A CUP OF HOT COFFEE FOR PSYCHO
Psikopat. Bila mendengar istilah ini, biasanya akan membuat siapapun langsung membayangkan sosok seram seorang pembunuh kriminal (lengkap dengan topengnya), bersenjatakan pisau besar, tajam dan berkilat dalam genggaman, siap untuk menyiksa dan membunuh serta memutilasi korban-korbannya.
Apakah benar bahwa sosok psikopat seperti itu dalam bayangan anda? nah, marilah kita lihat sejenak fakta-faktanya dari hasil penelitian para ahli psikologi :
Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Psikopat tak sama dengan skizofrenia karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, dan pengidapnya sering disebut sebagai “orang gila tanpa gangguan mental”
Psikopat, ternyata memiliki tampilan yang jauh berbeda dengan gambaran diatas tadi. Dr. Hervey Cleckley, psikiater yang dianggap salah satu peneliti perintis tentang Psikopat, menulis dalam bukunya “The Mask of Sanity” (1947, dalam Hare, 1993), menggambarkan Psikopat sebagai pribadi yang “likeable, charming, intelligent, alert, impressive, confidence-inspiring, an a great success with the ladies”, tetapi sekaligus juga “irresponsible, self destructive, and the like”. Demikian pula Dr. Robert Hare, dalam bukunya “Without Conscience: The disturbing world of the Psychopaths among us“ (1993).
Fakta :
- SEKITAR 1-30% DARI POPULASI MANUSIA DI DUNIA ADALAH PSIKOPAT, DAN HANYA 10-15% DARI PSIKOPAT YANG MENJADI PELAKU KRIMINAL, sisanya berkeliaran dengan bebas disekitar kita, dan kebanyakan mereka menjelma sebagai pribadi-pribadi normal yang pada awalnya, akan kita lihat berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, mudah bergaul, mempesona, serta mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangkan.
- PSIKOPAT TIDAK HANYA SUKA MENYIKSA KORBAN SECARA FISIK, namun mereka ternyata lebih menyukai untuk menyiksa dan menyakiti serta merusak korbannya secara mental, karakter dan pemikiran.
Selengkapnya, gejala psikopat adalah sebagai berikut :
- Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
- Sering berbohong, fasih dan dangkal. Psikopat seringkali pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan lain-lain. Seringkali pandai mengarang cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya seakan-akan itu fakta.
- Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respon fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar — bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu psikopat seringkali disebut dengan istilah “dingin”.
- Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
- Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat terpaksa mengakui perbuatannya namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
- Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil.
- Kurang empati. Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
- Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
- Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka
- Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
- Sikap antisosial di usia dewasa.
Menyedihkan sekali, karena banyak diantara kita yang tidak memahami seperti apakah ciri-ciri para psikopat, maka kita menjadi sasaran empuk penyiksaan mental dan psikologis oleh mereka. Kesulitan terbesar yang selalu terjadi selama ini adalah, kebanyakan tulisan tentang psikopat biasanya menggunakan istilah-istilah psikologi yang sulit dipahami oleh masyarakat umum. Ini yang menyebabkan kebanyakan orang menjadi tidak mengerti, dan juga tidak waspada terhadap ciri-ciri dan bahaya sebenarnya dari para psikopat ini.
Dengan cerdik, penulis buku ini mengumpulkan True Story yang menggambarkan kejadian-kejadian mengharukan melalui penuturan langsung dari para korban psikopat, dengan bahasa-bahasa sederhana dan juga sangat mudah dipahami, dimana ternyata para psikopat ini adalah kekasih, suami, istri, teman, rekan kerja, keluarga, atau bahkan bos mereka sendiri, sehingga bila anda membaca buku ini, maka anda akan menemukan kisah-kisah indah, nyata, serta inspiratif yang membuka pandangan dan pemahaman anda seluas-luasnya, tentang ciri-ciri khusus dari para psikopat yang berkeliaran disekitar kita. Meskipun setelah membaca buku ini mungkin sekali anda akan terpaksa harus mengakui, bahwa ada diantara keluarga, teman, atau orang yang anda kenal, sebenarnya adalah psikopat. Ini adalah pengalaman nyata dan unik dari beberapa orang setelah mereka membaca buku A CUP OF HOT COFFEE FOR PSYCHO.
Akhirnya, karena berdasarkan kisah nyata langsung dari tulisan para korban, maka buku ini menjadi sangat penting untuk dijadikan sebagai referensi anda, agar anda dapat mengetahui serta mengenali ciri-ciri dan karakter khas para psikopat, juga memahami bagaimanakah caranya untuk menghadapi mereka dalam berbagai kejadian dan peristiwa, yang melibatkan mereka di lingkungan kita.
(berlianrakhmat/Kitareview.com)