“Novel ini akan membuat anda seakan-akan berada di dalam Kota Terlarang”
DATA BUKU
- Judul Buku: Empress Orchid
- Jenis Buku: Novel
- Penulis: Anchee Min
- Penerbit: Hikmah (PT Mizan Publika)
- Bahasa: Indonesia
- Cetakan Pertama: 2008
- Tebal Buku: 620 halaman
- Dimensi Buku: 13 × 20 cm
- No. ISBN: 979-979-114-149-9
- Website Resmi Peneebit: http://www.mizan.com/hikmah
- Harga:
- Mizan.com: Rp.69.000
- Bukukita.com: Rp.67.150
(Harga Update November 2009)
KARAKTER UTAMA
- Anggrek (Tzu Hsi)
- Kaisar Hsien Feng
- An Te Hai
SINOPSIS
Pada sebuah senja di Kota Terlarang, terukir kisah seorang selir muda yang di kemudian hari menjadi kaisar wanita terakhir di China dan tercatat dalam sejarah sebagai perempuan yang paling lama berkuasa di sana. Inilah epik menawan tentang Tzu Hsi yang cantik, dipanggil Anggrek, seorang gadis desa yang mencari kekuasaan lewat rayuan, pembunuhan, dan intrik-intrik politik. Ketika China terancam oleh musuh dari luar, tampaknya hanya dia yang mampu menyatukan negeri tersebut. Seorang perempuan yang berhasil bertahan dan akhirnya mendominasi … dunia laki-laki.
REVIEW
Novel Empress Orchid menceritakan sejarah yang terjadi pada dinasti terakhir Cina dari sudut pandang seorang kaisar wanita terakhir Cina bernama Anggrek atau dikenal sebagai Tzu Hsi. Melalui novel ini, anda akan dapat membayangkan kehidupan seorang permaisuri kaisar, mulai dari tahapan seleksi calon permaisuri, upacara-upacara, pandangannya terhadap dunia politik, hingga persaingannya dengan permaisuri dan selir-selir untuk memperebutkan perhatian seorang Kaisar Hsien Feng. Selain itu banyak sekali sejarah Cina pada zaman dinasti Ch’ing yang diungkapkan pada novel ini.
Pada halaman awal anda akan diperlihatkan denah Kota Terlarang, lengkap dengan nama istana dan ruangan yang terdapat di dalamnya. Anchee Min sang penulis novel, dapat menuliskan gambaran kota terlarang dengan sangat baik, seakan-akan anda benar-benar berada di dalammya. Salah satu gambaran mengenai kota terlarang yang ia tuliskan sebagai berikut: “…. Dinding itu ada dimana-mana, satu dinding di balik dinding yang lain, berkelok-kelok melingkari seluruh kota tersebut. Tingginya sekitar 40 kaki dan tebalnya 50 kaki. Tepat di jantung kota yang bagaikan merayap rendah itu tersembunyilah Kota Terlarang, Kediaman Sang Kaisar…”. Bagaimana, deskripsi di atas membuat anda menjadi dapat dengan mudah membayangkan seperti apa Kota Terlarang kan? =)
Novel ini merupakan kategori sejarah fiksi. Pengaruh Tzu Hsi terhadap keruntuhan dinasti Ch’ing masih menjadi pro dan kontra dalam sejarah Cina. Ada pihak yang menyatakan bahwa kepemimpinan Tzu Hsi yang mendukung adanya modernisasi, telah menyebabkan runtuhnya dinasti Ch’ing. Ada juga yang menyatakan bahwa Tzu Hsi merupakan seorang kaisar wanita yang bijak dan kepribadiannya tanpa cela. Runtuhnya dinasti Ch’ing adalah akibat banyaknya pejabat yang bekhinat dan melakukan tindak korupsi.
Terlepas dari adanya pro dan kontra mengenai peran Tzu Hsi dalam sejarah Cina, novel ini sangat menarik untuk dibaca, khususnya anda para pecinta sejarah.
Pada halaman awal anda akan diperlihatkan denah Kota Terlarang, lengkap dengan nama istana dan ruangan yang terdapat di dalamnya. Anchee Min sang penulis novel, dapat menuliskan gambaran kota terlarang dengan sangat baik, seakan-akan anda benar-benar berada di dalammya. Salah satu gambaran mengenai kota terlarang yang ia tuliskan sebagai berikut: “…. Dinding itu ada dimana-mana, satu dinding di balik dinding yang lain, berkelok-kelok melingkari seluruh kota tersebut. Tingginya sekitar 40 kaki dan tebalnya 50 kaki. Tepat di jantung kota yang bagaikan merayap rendah itu tersembunyilah Kota Terlarang, Kediaman Sang Kaisar…”. Bagaimana, deskripsi di atas membuat anda menjadi dapat dengan mudah membayangkan seperti apa Kota Terlarang kan? =)
Novel ini merupakan kategori sejarah fiksi. Pengaruh Tzu Hsi terhadap keruntuhan dinasti Ch’ing masih menjadi pro dan kontra dalam sejarah Cina. Ada pihak yang menyatakan bahwa kepemimpinan Tzu Hsi yang mendukung adanya modernisasi, telah menyebabkan runtuhnya dinasti Ch’ing. Ada juga yang menyatakan bahwa Tzu Hsi merupakan seorang kaisar wanita yang bijak dan kepribadiannya tanpa cela. Runtuhnya dinasti Ch’ing adalah akibat banyaknya pejabat yang bekhinat dan melakukan tindak korupsi.
Terlepas dari adanya pro dan kontra mengenai peran Tzu Hsi dalam sejarah Cina, novel ini sangat menarik untuk dibaca, khususnya anda para pecinta sejarah.
(Marcell/Kitareview.com)