“..para pembaca yang familiar dengan holocaust dan sejarahnya, akan bergidik ngeri membaca deskripsi Bruno, kejadian demi kejadian.”
DATA BUKU
- Judul Buku: The Boy in the Striped Pyjamas
- Jenis Buku: Novel
- Genre: Fiksi – Sejarah
- Penulis: John Boyne
- Negara: Inggris
- Penerbit: Black Swan
- Cetakan Pertama: 2006
- Bahasa: Inggris
- Tebal Buku: 212 halaman
- Dimensi Buku (L x P): 16 x 20 cm
- Website Resmi Penerbit: –
- No ISBN: 978-0-5527-7380-5
- Harga:
- Amazone.com: US$ 8.99 (Harga Update April 2010)
KARAKTER UTAMA
- Bruno
- Shmuel (sahabat bruno)
- Gretel (kakak perempuan Bruno)
- Ayah dan Ibu bruno
- Maria dan Pavel (pembantu di rumah Bruno)
- Letnan Kotler
SINOPSIS
Bruno, seorang anak berusia Sembilan tahun, tidak mengetahui sedikitpun mengenai holocaust dan isu politik yang berlangsung di negaranya. Yang dia ketahui dan yang membuatnya jengkel setengah mati hanyalah kenyataan bahwa dia dan seluruh keluarganya harus pindah dari rumah nyaman mereka di Berlin, ke sebuah tempat yang tidak pernah dia kunjungi sebelumnya.
Hari-hari membosankannya berakhir ketika ia bertemu dengan Shmuel. Seorang anak laki laki yang tinggal dekat rumahnya, namun terpisah sebuah pagar kawat yang panjang. Meski akhirnya mereka berteman baik, Bruno tidak pernah berhasil memahami mengapa Shmuel selalu tampak begitu kotor dengan piyama bergaris, sama seperti orang-orang lainnya yang ada di balik pagar kawat tersebut.
Hari-hari membosankannya berakhir ketika ia bertemu dengan Shmuel. Seorang anak laki laki yang tinggal dekat rumahnya, namun terpisah sebuah pagar kawat yang panjang. Meski akhirnya mereka berteman baik, Bruno tidak pernah berhasil memahami mengapa Shmuel selalu tampak begitu kotor dengan piyama bergaris, sama seperti orang-orang lainnya yang ada di balik pagar kawat tersebut.
REVIEW
Tidak terhitung berapa banyak tulisan maupun film yang menceritakan mengenai holocaust kaum Yahudi. Karya karya tersebut selalu berhasil memancing emosi pembaca maupun pemirsa nya akan kekejaman yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
Buku yang telah diangkat ke layar lebar ini, hanya memiliki tebal 200 halaman dan ditulis dengan bahasa yang sangat sederhana, sehingga membuat pembacanya tidak berharap terlalu banyak. Tapi rupanya sang penulis sudah menyiapkan sebuah kejutan besar di akhir novel yang beralur lambat dan memiliki gambar sampul sederhana ini. Kejutan besar itu bernama IRONI.
Ketika membaca, Anda akan diajak oleh penulis untuk melihat holocaust dan situasi Jerman saat itu, dari sudut pandang seorang bocah kecil berusia sembilan tahun, yang adalah anak seorang perwira NAZI. Bruno sulit memahami mengapa hidupnya berubah drastis dalam sekejap, dan mengapa dunia Shmuel kawannya, begitu berbeda dengan dirinya. Tapi para pembaca yang familiar dengan holocaust dan sejarahnya, akan bergidik ngeri membaca deskripsi Bruno, kejadian demi kejadian.
Satu nilai moral bahwa manusia pada hakikatnya adalah yang sama, diselipkan dengan sangat cerdik oleh penulisnya melalui penggambaran pemotongan rambut. Mudah-mudahan setelah membaca novel ini, Anda tidak menjadi paranoid dengan salon atau tempat potong rambut yah =)
Buku yang telah diangkat ke layar lebar ini, hanya memiliki tebal 200 halaman dan ditulis dengan bahasa yang sangat sederhana, sehingga membuat pembacanya tidak berharap terlalu banyak. Tapi rupanya sang penulis sudah menyiapkan sebuah kejutan besar di akhir novel yang beralur lambat dan memiliki gambar sampul sederhana ini. Kejutan besar itu bernama IRONI.
Ketika membaca, Anda akan diajak oleh penulis untuk melihat holocaust dan situasi Jerman saat itu, dari sudut pandang seorang bocah kecil berusia sembilan tahun, yang adalah anak seorang perwira NAZI. Bruno sulit memahami mengapa hidupnya berubah drastis dalam sekejap, dan mengapa dunia Shmuel kawannya, begitu berbeda dengan dirinya. Tapi para pembaca yang familiar dengan holocaust dan sejarahnya, akan bergidik ngeri membaca deskripsi Bruno, kejadian demi kejadian.
Satu nilai moral bahwa manusia pada hakikatnya adalah yang sama, diselipkan dengan sangat cerdik oleh penulisnya melalui penggambaran pemotongan rambut. Mudah-mudahan setelah membaca novel ini, Anda tidak menjadi paranoid dengan salon atau tempat potong rambut yah =)
(Nakizura/Kitareview.com)