“..jalan ceritanya menarik hati dan sangat bermanfaat dari segi filosofis..”
DATA BUKU
- Judul Buku: The Secret Life of Bees
- Jenis Buku: Novel
- Nama Pengarang: Sue Monk Kid
- Penerbit: Penguin Publisher
- Bahasa: Inggris
- Cetakan Pertama: 10 Oktober 2002
- Tebal Buku: 320 halaman
- Dimensi Buku (P x L): 14 cm x 21 cm
- No. ISBN: 014-31-1455-0
- Website Resmi Penerbit: http://www.penguin.com
- Harga:
- Toko Gunung Agung: Rp.169.000 (Hard Cover, Update Juli 2009)
DATA LAINNYA
- Penerbit Indonesia: TransMedia Pustaka
- Bahasa: Indonesia
- Cetakan Pertama: Oktober 2006
- Tebal Buku: 448 Halaman
- Dimensi Buku (P x L): 13 cm x 19 cm
- No. ISBN: 979-79-9028-1
- Website Resmi Penerbit: http://transmediapustaka.com
- Harga:
- Toko Gunung Agung: Rp.47.500 (Soft Cover, Update Juli 2009)
- BukuKita.com: Rp.40.375(Soft Cover, Update Juli 2009)
KARAKTER UTAMA
- Lily Owens
- August Boatwright
- Rosaleen Daise
- June Boatwright
- May Boatwright
SINOPSIS
Lily selalu mengira dirinya telah membunuh ibunya secara tak sengaja sewaktu ia berumur 4 tahun. Kini, di umur 14 tahun, dia sangat mendambakan pengampunan dan kasih sayang seorang ibu. Lily tinggal di perkebunan buah persik di South Carolina bersama ayahnya yang keras, dan ia hanya memiliki seorang teman, Rosaleen, budak kulit hitam.
Di suatu sore di musim panas, terjadi ketegangan rasial yang menyebabkan Rosaleen terluka dan ditahan. Lily merasa wajib untuk bertindak. Melarikan diri dari hukum, mereka berdua pergi mengikuti jejak seorang wanita yang telah meninggal 10 tahun sebelumnya. Mereka menemukan tempat berlindung di rumah tiga perempuan bersaudara peternak lebah. Di tempat inilah Lily memulai perjalanannya untuk belajar mengerti tentang kehidupan dan juga misteri yang menyelimuti kematian ibunya.
REVIEW
Pertama mulai membaca buku ini, Kita mengira buku ini akan berisi tentang petualangan remaja dan juga serba serbi tentang lebah. Ternyata buku ini berisi tentang kedua-duanya dan bahkan lebih. Walaupun dari sinopsis yang tertera di sampul buku cerita ini sepertinya agak dangkal, ternyata jalan ceritanya menarik hati dan sangat bermanfaat dari segi filosofis. Peringatan bagi yang cengeng, cerita ini cukup menguras air mata.
Pengarang mengambil contoh dari lebah untuk mengutarakan kepada pembaca nilai-nilai kehidupan yang sebenarnya sederhana, tetapi saking sederhananya terkadang justru terlewat maknanya. Banyak sekali buah-buah pikiran pengarang yang terkenang terus setelah selesai membaca buku ini.
Cerita ini mengenai kasih sayang dan bagaimana kasih sayang tersebut bisa mengalir dari orang-orang yang mungkin tidak ada hubungan keluarga. Kita dapat menyaksikan transformasi Lily dari remaja pemalu dengan rasa percaya diri yang rendah menjadi seorang wanita yang lebih bijaksana dan manis dengan caranya sendiri. Kehadiran Lily pun melengkapi kehidupan para saudara perempuan kulit hitam peternak lebah, dan juga mengubahnya.
Latar belakang cerita ini memang isu rasial yang pada masa itu sangat kental dan sensitif. Ini salah satu poin yang membuat cerita ini lebih menarik, bagaimana mereka saling menyesuaikan diri dan mengenal diri masing-masing di luar batas warna kulit. Misteri kematian ibu Lily sebenarnya adalah kisah yang membuat kita tidak sabar untuk membaca habis buku ini.
Tetapi buku ini bukan buku dimana akhir bahagia justru didapat setelah misteri terpecahkan, tapi diproses pencarian itu sendiri. Sikap setiap tokoh dalam buku ini, termasuk sikap ayah Lily, bisa disebut puitis dan berseni sebab ada makna yang mengharukan di balik sikap-sikap tersebut. Faktor-faktor inilah yang membuat kita nangis seperti anak kecil ketinggalan uang jajan dan lupa ternyata pakai kaos kaki cuma sebelah. Berlebihan dikit boleh lah ya. Buku ini cukup tenar di US dan telah dibuat filmnya, dibintangi oleh Dakota Fanning, Queen Latifah, Jennifer Hudson, Sophie Okonedo, Paul Bettany dan Alicia Keys. Well, selamat membaca!
(Dewi/Kitareview.com)
