“Ditulis dengan pemilihan kata yang high-end, karya ini diracik dengan sedikit bumbu ilmu kimia dan filatelis..”
DATA BUKU
- Judul Buku: The Sweetness At The Bottom of The Pie
- Jenis Buku: Novel
- Genre: Fiksi – Crime
- Penulis: Alan Bradley
- Negara: USA
- Penerbit: Delacorte Press
- Cetakan Pertama: 2008
- Bahasa: Inggris
- Tebal Buku: 378 halaman
- Dimensi Buku (L x P): 16 x 22 cm
- No ISBN: 9780385342308
- Harga:
- Amazone.com: US$ 7.95
- (Harga Update Juli 2011)
KARAKTER UTAMA
- Flavia de luce (Anak bungsu Mr. De Luce)
- Ophelia & Daphne (Kedua kakak perempuan Flavia)
- Dogger (Pembantu di rumah keluarga De Luce)
SINOPSIS
Pernah nonton film Nancy Drew? Nancy adalah seorang remaja putri yang berusaha hidup normal layaknya remaja lain, tapi selalu gagal. Dia tidak bisa menolak naluri nya untuk menyelidiki hal yang misterius dan memecahkan misteri dibaliknya. Kisah flavia tidak terlalu berbeda dengan Nancy.
Flavia adalah seorang anak usil dan selalu ingin tahu yang berusia 11 tahun. Sebagai anak bungsu tanpa ibu, Flavia menghabiskan hari harinya bertengkar dengan kedua kakak perempuan nya. Karena hal yang sama itu pulalah, dia lebih sering menenggelamkan diri dalam buku buku kimia dan melakukan percobaan percobaan sembrono di laboratorium peninggalan paman nya.
Berbekal dengan pengetahuan yang luar biasa di bidang kimia, Flavia bertekad mengungkap kebenaran tentang sebuah kasus kematian misterius di halaman rumahnya. Keinginannya berubah menjadi keharusan, ketika ayahnya, Colonel De Luce, dipenjara karena dianggap memiliki motif kuat untuk membunuh orang asing tersebut.
Flavia adalah seorang anak usil dan selalu ingin tahu yang berusia 11 tahun. Sebagai anak bungsu tanpa ibu, Flavia menghabiskan hari harinya bertengkar dengan kedua kakak perempuan nya. Karena hal yang sama itu pulalah, dia lebih sering menenggelamkan diri dalam buku buku kimia dan melakukan percobaan percobaan sembrono di laboratorium peninggalan paman nya.
Berbekal dengan pengetahuan yang luar biasa di bidang kimia, Flavia bertekad mengungkap kebenaran tentang sebuah kasus kematian misterius di halaman rumahnya. Keinginannya berubah menjadi keharusan, ketika ayahnya, Colonel De Luce, dipenjara karena dianggap memiliki motif kuat untuk membunuh orang asing tersebut.
REVIEW
The Sweetness At The Bottom of The Pie ini adalah karya pertama Alan Bradley yang membuat pembaca memohon agar dibuat kisah Flavia selanjutnya. Ditulis dengan pemilihan kata yang high-end, karya ini diracik dengan sedikit bumbu ilmu kimia dan filatelis, serta secuil sejarah kerajaan Inggris yang tentunya dimodifikasi.
Secara umum, gaya bahasa dan penulisan buku ini cenderung datar dan membosankan – senada dengan novel detektif ber-setting abad pertengahan di Inggris lainnya. Selain itu, meski tokoh utamanya adalah anak kecil, novel ini lumayan berat untuk dicerna untuk pembaca remaja. Namun, penulisnya berhasil menjaga semangat pembacanya untuk membaca sampai akhir dengan memberi banyak “hadiah” kecil di beberapa bagian.
Disisi lain, meski novel ini menawarkan beberapa adegan action yang cukup menegangkan, masih kental terasa ‘kemustahilan’ disana-sini. Misalnya tokoh penolong yang tiba tiba muncul; mengapa seorang anak kecil sanggup melakukan hal semacam itu; dan bagaimana bukti yang sudah berusia puluhan tahun masih berada di tempat kejadian.
Bukan pilihan terbaik untuk menghabiskan akhir pekan memang. Tapi tak ada salahnya mencoba turut menyelesaikan misteri tanpa teknologi canggih seperti yang dipakai CSI atau ilmu psikologi tingkat tinggi. Penasaran dengan peran sepotong pie di novel ini? Just play along with Flavia 🙂
Secara umum, gaya bahasa dan penulisan buku ini cenderung datar dan membosankan – senada dengan novel detektif ber-setting abad pertengahan di Inggris lainnya. Selain itu, meski tokoh utamanya adalah anak kecil, novel ini lumayan berat untuk dicerna untuk pembaca remaja. Namun, penulisnya berhasil menjaga semangat pembacanya untuk membaca sampai akhir dengan memberi banyak “hadiah” kecil di beberapa bagian.
Disisi lain, meski novel ini menawarkan beberapa adegan action yang cukup menegangkan, masih kental terasa ‘kemustahilan’ disana-sini. Misalnya tokoh penolong yang tiba tiba muncul; mengapa seorang anak kecil sanggup melakukan hal semacam itu; dan bagaimana bukti yang sudah berusia puluhan tahun masih berada di tempat kejadian.
Bukan pilihan terbaik untuk menghabiskan akhir pekan memang. Tapi tak ada salahnya mencoba turut menyelesaikan misteri tanpa teknologi canggih seperti yang dipakai CSI atau ilmu psikologi tingkat tinggi. Penasaran dengan peran sepotong pie di novel ini? Just play along with Flavia 🙂
(Nakizura/Kitareview.com)