“Kita sendiri sangat merekomendasikan buku ini untuk orang yang berkecimpung di dunia bisnis.”
DATA BUKU
- Judul Buku: 100 Great Business Ideas
- Jenis Buku: Kumpulan Kisah inspiratif
- Genre: Bisnis
- Penulis: Emily Ross & Angus Holland
- Penerbit: Random House Australia
- Penerjemah: Penerbit Hikmah
- Cetakan Indonesia Pertama: 2009
- Bahasa: Indonesia
- Tebal Buku: 382 halaman
- dimensi (L x P): 18 cm x 25 cm
- Website Resmi Penerbit: http://www.mizan.com/hikmah
- No ISBN: 978-979-114-2533
- Harga:
- Toko Gunung Agung: Rp.62.100
- (Harga Update Juni 2011)
SINOPSIS
Anda tentu sangat familiar dengan brand ternama di dunia seperti Mcdonald, Coca cola, Adidas, Chanel, Samsung, dan lain lain.
Tapi pernahkah anda tahu sejarah dibalik brand tersebut?
Siapa penggagas nya?
Bagaimana ide itu muncul?
Apa yang mereka lakukan sehingga brand itu bisa mendunia?
Apakah cerita kesuksesan selalu berakhir bahagia?
Buat anda yang kuliah jurusan bisnis, atau anda yang ingin memulai bisnis sendiri, silahkan baca buku ini. Anda akan terkejut akan ragam cerita dibalik sebuah kesuksesan.
Post-It pada mulanya dianggap karya gagal. Coca-Cola baru berjaya setelah dikemas dalam botol. Nokia tadiya adalah produsen sepatu memancing. Starbucks ternyata dulu hanyalah sebuah toko penjual biji kopi. Modal awal produk Revlon hanya 300 dolar AS. Bahan dasar sepatu Adidas awalnya adalah kulit ikan hiu dan kangguru. Konsep Apple pertama kali ditolak oleh Hewlett-Packard FedEx dibangun dari dana warisan oleh seorang mantan prajurit AS di Vietnam.
Mulai penasaran, kan?
Tapi pernahkah anda tahu sejarah dibalik brand tersebut?
Siapa penggagas nya?
Bagaimana ide itu muncul?
Apa yang mereka lakukan sehingga brand itu bisa mendunia?
Apakah cerita kesuksesan selalu berakhir bahagia?
Buat anda yang kuliah jurusan bisnis, atau anda yang ingin memulai bisnis sendiri, silahkan baca buku ini. Anda akan terkejut akan ragam cerita dibalik sebuah kesuksesan.
Post-It pada mulanya dianggap karya gagal. Coca-Cola baru berjaya setelah dikemas dalam botol. Nokia tadiya adalah produsen sepatu memancing. Starbucks ternyata dulu hanyalah sebuah toko penjual biji kopi. Modal awal produk Revlon hanya 300 dolar AS. Bahan dasar sepatu Adidas awalnya adalah kulit ikan hiu dan kangguru. Konsep Apple pertama kali ditolak oleh Hewlett-Packard FedEx dibangun dari dana warisan oleh seorang mantan prajurit AS di Vietnam.
Mulai penasaran, kan?
REVIEW
Lengkap. Itulah kesan yang Kita tangkap dari keseluruhan buku. Dari segi asal usul ide, ada yang mendapatkan nya karena didorong faktor kebutuhan, atau kerja keras tiada henti, atau ketidaksengajaan dan ada juga karena alasan paling klasik: kecintaan. Disajikan dalam bentuk kisah pendek, ringkas, padat tentang ratusan brand ternama, buku ini membuat pembacanya tidak bosan dan ingin segera melihat halaman berikutnya.
Angus Holland, salah seorang penulisnya adalah editor senior surat kabar The Age dan editor the age (Melbourne) magazine. Beliau juga menulis buku Real Dads. Sementara Emily Ross berkecimpung di bidang penulisan freelance dan proyek-proyek konsultasi. Pengalamannya meliputi 11 tahun bekerja untuk Fairfax Media, akhir-akhir ini dia bekerja sebagai penulis senior dan leadership editor untuk majalah bisnis nasional BRW.
Buku tentang bisnis biasanya identik dengan angka, teori ekonomi dan istilah mentereng yang harus dilihat artinya di kamus. Alasan kenapa Kita sanggup duduk berjam jam untuk membaca buku ini adalah karena kemasannya yang berbeda.
Kisah perjalanan bisnis pun tak kalah beragam, ada yang membutuhkan kerja keras dan pengiritan disana sini, ada pula kisah banting setir ekstrim yang akhirnya berbuah sukses, juga ada pengambilan keputusan yang salah yang berujung pada kerugian bahkan kehilangan bisnis, termasuk kisah pertarungan melawan ‘merk lain yan lebih besar’
Dan sebagai orang yang awam akan dunia bisnis, Kita terkaget kaget dengan banyak ‘sejarah’ di balik nama nama besar dunia. Misalnya: Kita baru tahu bahwa coca cola itu awalnya di rebus di sebuah ceret dan diberi sedikit daun koka (bahan mentah kokain). Lalu Pencetus ide sepatu adidas dan puma, adalah kakak adik yang tadinya membuka usaha bersama, namun bersengketa lalu berpisah.
Kita sendiri sangat merekomendasikan buku ini untuk orang yang berkecimpung di dunia bisnis. Mempelajari bisnis melalui buku teks yang tebal di bangku kuliah adalah sesuatu yang bagus. Tapi membaca buku ini adalah keharusan 🙂(Nakizura/Kitareview.com)
Angus Holland, salah seorang penulisnya adalah editor senior surat kabar The Age dan editor the age (Melbourne) magazine. Beliau juga menulis buku Real Dads. Sementara Emily Ross berkecimpung di bidang penulisan freelance dan proyek-proyek konsultasi. Pengalamannya meliputi 11 tahun bekerja untuk Fairfax Media, akhir-akhir ini dia bekerja sebagai penulis senior dan leadership editor untuk majalah bisnis nasional BRW.
Buku tentang bisnis biasanya identik dengan angka, teori ekonomi dan istilah mentereng yang harus dilihat artinya di kamus. Alasan kenapa Kita sanggup duduk berjam jam untuk membaca buku ini adalah karena kemasannya yang berbeda.
Kisah perjalanan bisnis pun tak kalah beragam, ada yang membutuhkan kerja keras dan pengiritan disana sini, ada pula kisah banting setir ekstrim yang akhirnya berbuah sukses, juga ada pengambilan keputusan yang salah yang berujung pada kerugian bahkan kehilangan bisnis, termasuk kisah pertarungan melawan ‘merk lain yan lebih besar’
Dan sebagai orang yang awam akan dunia bisnis, Kita terkaget kaget dengan banyak ‘sejarah’ di balik nama nama besar dunia. Misalnya: Kita baru tahu bahwa coca cola itu awalnya di rebus di sebuah ceret dan diberi sedikit daun koka (bahan mentah kokain). Lalu Pencetus ide sepatu adidas dan puma, adalah kakak adik yang tadinya membuka usaha bersama, namun bersengketa lalu berpisah.
Kita sendiri sangat merekomendasikan buku ini untuk orang yang berkecimpung di dunia bisnis. Mempelajari bisnis melalui buku teks yang tebal di bangku kuliah adalah sesuatu yang bagus. Tapi membaca buku ini adalah keharusan 🙂(Nakizura/Kitareview.com)
