“Adegan perkelahian yang memukau, disertai oleh efek spesial yang benar-benar “spesial”, akan membuat anda terkesima.”
DATA FILM
- Judul Film: Ninja Assassin
- Genre: Action
- Sutradara: James McTeigue
- Produser: Joel Silver – Andy Wachowski – Larry Wachowski – Grant Hill
- Penulis Skenario: Matthew Sand dan J. Michael Straczynski
- Studio Produksi: Warner Bros. Pictures – Legendary Pictures – Dark Castle Entertainment – Silver Pictures
- Distributor: 21th Century Fox – Warner Bros.
- Negara: Amerika – Jerman
- Bahasa: Inggris
- Durasi: 99 menit
- Tanggal Rilis: 26 November 2009 (Indonesia)
PEMERAN UTAMA
- Rain sebagai Raizo
- Naomie Harris sebagai Mika
SINOPSIS
Alkisah pada sebuah waktu dan tempat yang tidak jelas, seorang anak diperkenalkan di hadapan bocah-bocah yang pakai baju latihan bela diri. “Perkenalkan, ini adik baru kalian. Namanya Raizo,” ujar seorang bapak. Orang tua itu adalah Ozunu, ketua Klan Ozunu, kelompok penghasil ninja-ninja pembunuh.
Sang ketua mengajarkan teknik membunuh tingkat tinggi sedari kecil. Jika gagal, hukuman sadis menanti. Waktu berjalan dan Raizo tumbuh dewasa. Dia menyukai teman seperguruannya, Kiriko. Sayang, gadis berhati lembut itu harus mati di hadapan Raizo karena ingin kabur dari Klan Ozunu demi menikmati kehidupan nyata, bukan sadisme tanpa henti yang diajarkan di sana.
Suatu hari kemarahan Raizo memuncak saat dirinya diminta membunuh temannya, karena dianggap berkhianat. Raizo setelah itu kabur dan berjanji akan membalaskan dendam. Dalam perjalanannya, dia berkenalan dengan seorang penyidik Europol bernama Mika, yang tengah menyelidiki keberadaan Klan ninja, yang ditengarai digunakan oleh para pemimpin dunia untuk kejahatan terselubung. Raizo berjanji akan melindungi Mika sampai mati.
Sang ketua mengajarkan teknik membunuh tingkat tinggi sedari kecil. Jika gagal, hukuman sadis menanti. Waktu berjalan dan Raizo tumbuh dewasa. Dia menyukai teman seperguruannya, Kiriko. Sayang, gadis berhati lembut itu harus mati di hadapan Raizo karena ingin kabur dari Klan Ozunu demi menikmati kehidupan nyata, bukan sadisme tanpa henti yang diajarkan di sana.
Suatu hari kemarahan Raizo memuncak saat dirinya diminta membunuh temannya, karena dianggap berkhianat. Raizo setelah itu kabur dan berjanji akan membalaskan dendam. Dalam perjalanannya, dia berkenalan dengan seorang penyidik Europol bernama Mika, yang tengah menyelidiki keberadaan Klan ninja, yang ditengarai digunakan oleh para pemimpin dunia untuk kejahatan terselubung. Raizo berjanji akan melindungi Mika sampai mati.
TRAILER
REVIEW
Dendam selalu menyelimuti hati yang kelam. Demikian yang dirasakan Raizo terhadap Klan Ozunu yang mengasuhnya. Mereka memberinya kekuatan luar biasa, namun dengan cara-cara yang sadis. Kematian gadis yang dicintainya, Kiriko, membuatnya memutuskan untuk menghabisi Klan yang membesarkannya. Hmm, tipikal film ninja banget yah 🙂
Eits, nanti dulu. Ini bukan film ninja biasa. Film ini diproduksi oleh Hollywood. Bukan cuma film Hollywood biasa, film ini diproduseri
oleh Joel Silver (Produser The Matrix Trilogy), dan Wachowsky Brothres
(Sutradara dari The Matrix Trilogy). Jadi pasti anda sudah tahu bagaimana standar kualitas action-nya. Yups, tepat sekali. Adegan perkelahian yang memukau, disertai oleh efek spesial yang benar-benar “spesial”, akan membuat anda terkesima.
film ini dari awal hingga akhir. Darah muncrat dan bagian tubuh
terpotong-potong, akan menjadi santapan lezat para penikmat film sadis. Anda akan teringat dengan film Kill Bill, atau mungkin Ichi The Killer. Namun dengan suasana yang lebih
gelap. Ninja Assasin seakan mengubah image ninja lebih dari kesan cool, tapi juga sadis dan penuh darah.
Sebagaimana film ninja lainnya, anda akan dimanjakan dengan atraksi dari “gadget” ninja, seperti ninja outfit, shuriken, pedang, serta rantai sabit menjadi pelengkap yang tidak kalah seru. Joel Silver dan Wachowsky Brothers sepertinya tidak ingin menurunkan kualitasnya. Memang tidak se-“wah” The Matrix, tapi paling tidak, anda akan enggan berkedip ketika “gadget” ini tampil seliweran di hadapan anda.
Bagaimana dengan jalan cerita? Sayangnya tidak ada kejutan-kejutan yang istimewa. Penonton cuma diajak anteng menyaksikan aksi tarung memikat, dan berharap kapan si Raizo membantai Klan-nya. Cerita yang datar dan adegan kekerasan tiada henti ini, ditolong dengan efek spesial yang canggih. Pengejaran terhadap Mika dan Raizo menjadi momen memikat hingga akhir film. Penasaran bukan? Jangan ragu untuk menontonnya sendiri. Tapi ingat, jangan bawa anak-anak. Sadisme tingkat tinggi. Have fun with the blood! =)
Eits, nanti dulu. Ini bukan film ninja biasa. Film ini diproduksi oleh Hollywood. Bukan cuma film Hollywood biasa, film ini diproduseri
oleh Joel Silver (Produser The Matrix Trilogy), dan Wachowsky Brothres
(Sutradara dari The Matrix Trilogy). Jadi pasti anda sudah tahu bagaimana standar kualitas action-nya. Yups, tepat sekali. Adegan perkelahian yang memukau, disertai oleh efek spesial yang benar-benar “spesial”, akan membuat anda terkesima.
Belum cukup? Tenang, anda akan disuguhkan Rain sebagai aktor utamanya! Cowok ganteng nan macho yang sempat menghiasi layar kaca televisi anda melalui serial Full House ini, tampil sebagai Raizo, seorang ninja yang haus akan balas dendam.
Tapi anda jangan berharap karakter Lee Young-Jae di serial Full House, yang manis dan kocak, akan muncul lagi d film ini. Justru karakter “haus darah” lah yang melekat pada dirinya. Anda yang menggemari K-Drama, kelihatannya akan sulit menikmati film ini, karena laga penuh aksi ala ninja yang akan menyesaki film ini. Adegan kekerasan mendominasifilm ini dari awal hingga akhir. Darah muncrat dan bagian tubuh
terpotong-potong, akan menjadi santapan lezat para penikmat film sadis. Anda akan teringat dengan film Kill Bill, atau mungkin Ichi The Killer. Namun dengan suasana yang lebih
gelap. Ninja Assasin seakan mengubah image ninja lebih dari kesan cool, tapi juga sadis dan penuh darah.
Sebagaimana film ninja lainnya, anda akan dimanjakan dengan atraksi dari “gadget” ninja, seperti ninja outfit, shuriken, pedang, serta rantai sabit menjadi pelengkap yang tidak kalah seru. Joel Silver dan Wachowsky Brothers sepertinya tidak ingin menurunkan kualitasnya. Memang tidak se-“wah” The Matrix, tapi paling tidak, anda akan enggan berkedip ketika “gadget” ini tampil seliweran di hadapan anda.
Bagaimana dengan jalan cerita? Sayangnya tidak ada kejutan-kejutan yang istimewa. Penonton cuma diajak anteng menyaksikan aksi tarung memikat, dan berharap kapan si Raizo membantai Klan-nya. Cerita yang datar dan adegan kekerasan tiada henti ini, ditolong dengan efek spesial yang canggih. Pengejaran terhadap Mika dan Raizo menjadi momen memikat hingga akhir film. Penasaran bukan? Jangan ragu untuk menontonnya sendiri. Tapi ingat, jangan bawa anak-anak. Sadisme tingkat tinggi. Have fun with the blood! =)
(yasyus/Kitareview.com)