DATA FILM
- Judul Film: Saving Private Ryan
- Genre: Action – Drama
- Sutradara: Steven Spielberg
- Produser: Steven Spielberg
- Penulis Skenario: Robert Rodat
- Distributor: Amblin Entertainment – DreamWorks Pictures
- Bahasa: Inggris
- Durasi: 170 menit
- Tahun Rilis:
-
- 24 Juli 1998 (Amerika)
- 5 Desember 1998 (Indonesia)
-
PEMERAN UTAMA
- Tom Hanks sebagai Kapten John H. Miller
- Tom Sizemore sebagai Sersan Mike Horvath
- Matt Damon sebagai Prajurit James Francis Ryan
- Edward Burns sebagai Prajurit Richard Reiben
- Jeremy Davies sebagai Kopral Timothy E. Upham
- Barry Pepper sebagai Prajurit Daniel Jackson
- Giovanni Ribisi sebagai Sersan Irwin Wade
- Vin Diesel sebagai Prajurit Adrian Caparzo
- Adam Goldberg sebagai Prajurit Stanley Melish
- Dennis Farina sebagai Letnan Kolonel Anderson
TRAILER
REVIEW FILM SAVING PRIVATE RYAN
Mendengar judulnya sepertinya sudah tidak asing bagi anda. Itu karena film ini merupakan salah satu film paling mengagumkan pada tahun 1998. Kolaborasi sutradara sekelas Steven Spielberg dan aktor sekelas Tom Hanks ini menyabet berbagai penghargaan termasuk 5 Academy Awards dan 3 Oscar.
Ceritanya, karakter-karakternya, pengambilan gambarnya, pokoknya lengkap, gak ada yang mengecewakan. Bahkan durasi yang panjang (170 menit..hampir tiga jam aja gitu sob..), seakan tidak terasa dengan berbagai hal menarik yang ditawarkan film ini.
Mengambil setting Perang Dunia Kedua, film ini berhasil menawarkan jauh lebih banyak dari film-film Perang Dunia Kedua lainnya (outstanding banget deh pokoknya. Misi yang menjadi inti ceritanya adalah menjemput Private, atau prajurit, James Ryan. Gara-gara ketiga kakaknya gugur dalam perang, dan dia diminta pulang untuk menemui ibunya. Terasa agak absurd, karena untuk itu US Army sampai mengirimkan sebuah regu beranggotakan 8 orang yang dipimpin Captain James Miller (it’s not even a rescue mission man!!..8 orang itu kan juga punya ibu?!).
Untungnya hal ini juga masuk dalam konflik cerita sehingga di sisi lain justru ke-absurd-an inilah yang menjadi salah satu sumber konflik dan memperkuat cerita. Misi ini secara hitung-hitungan terasa nggak make sense tapi memang harus dilakukan. Bahkan sikap Private Ryan sendiri yang malah sempat menolak untuk pulang saat berhasil ditemukan menunjukkan sikap kepahlawanan yang sangat diperlukan dalam perang. Atau sikap Corporal Upham yang masih takut-takut karena baru kali itu terjun ke medan perang. Ada juga Private Jackson, sniper yang selalu berdo’a saat menembakkan senapannya.
Berbagai aspek psikologis lain juga memperkuat cerita yang ditawarkan. Kedelapan orang tersebut, plus si Private Ryan sendiri, bukanlah jagoan perang macam Rambo. Mereka hanya prajurit biasa yang bertindak manusiawi dalam perang. Kematian, dan keraguan akan the good cause of the war membuat mereka mempertanyakan makna perang yang mereka hadapi dalam kehidupan.
Penggunaan sudut pandang si Private Ryan dalam adegan pembuka dan penutupnya membingkai cerita film ini dengan apik. Berbagai adegan perang mulai dari pendaratan di Normandy, perang kota di Neuville, sampai perang terakhir menawarkan banyak action baku tembak tanpa mengorbankan nuansa realitas, sehingga tidak terasa bahwa ini ‘hanya sekedar film’. Sebagai catatan, perang terakhir mempertahankan jembatan sampai datangnya bala bantuan, selain menjadi penutup cerita yang kuat juga menambah makna dari misi ini selain ‘sekedar’ menjemput sang prajurit Ryan.
Melihat semua keunggulan di atas, sepertinya sayang kalo anda sampai melewatkan film ini, apalagi buat anda yang menggemari film-film perang. Action, segala tembak-tembakan dan ledakan yang menjadi ciri khas perang, lengkap dengan desingan peluru dan berbagai aksi heroik, sampai dengan karakter dan jalan cerita yang sangat kuat membuat film ini menjadi salah satu best picture sepanjang masa.
Well, film memang dibuat untuk dinikmati kan? Jadi silahkan tonton filmnya dan nikmati.. 🙂
(noHan/Kitareview.com)
GG