“..tempat ini layak dijadikan tempat tujuan kuliner, atau untuk berkumpul dengan teman.”
DATA RESTORAN
- Nama Restoran: House of Raminten
- Alamat: Jl. FM noto no 7, kotabaru, Yogyakarta
- Menu Utama: Masakan Indonesia & Minuman tradisional
- Harga: Rp.1.000 – Rp.20.000 (update 2011)
PETA
Lihat House of Raminten di peta yang lebih besar
REVIEW
Menu
Oke pertama Kita akan membahas mengenai menu. Menu di HOR kebanyakan adalah menu Nusantara. Ada Sego Kucing khas Jawa Tengah yang hanya dijual seharga seribu perak. Lalu ada menu standar seperti Nasi Goreng dan Bakso. Sepertinya, minuman di tempat ini ah yang cukup unik dan layak dicoba. Sudah namanya aneh, kemasan nya pun tak kalah aneh.
Misalnya ada minuman Susu Perawan Tancep yang dihidangkan di (maaf) gelas dengan bentuk payudara. Lalu Es Kelapa Muda yang gelas nya sebesar lampu taman. Juga ada minuman Serai yang gelasnya tinggi, sehingga kalau mau minum harus diturunkan dari meja.
Rasa & Harga
Rasa makanan dan minuman di tempat ini tidak terlalu istimewa. Cukup enak untuk dinikmati namun tidak cukup spesial untuk diingat. Tapi mengingat harganya murah, bolehlah kembali kesini lagi.
Saya sendiri memesan Sego Kucing seporsi, Pepes Tuna Lombok Hijau, Nasi Putih, Sate Ati, Sate Lilit, Kelapa Muda, Es Krim Raminten dan Pisang Goreng Keju, dengan harga kurang dari 50.000. Lumayan irit kan? 🙂
Suasana & Tempat
Makanan murah di Yogya mungkin sudah lumrah. Karena itulah tempat ini menjual sesuatu yang lain dari biasanya. Yaitu suasana. Ketika parkir motor di jalan, Kita sudah disambut dengan papan nama besar dan lampu warna warni. Masuk pekarangan (seperti sebuah rumah) ada gerai kaus dan camilan dikanan dan di kiri. Lalu ada andong mangkrak di dekat pagar, di depan 3 meja lesehan. Di tengah pekarangan ada banyak kursi tunggu entah untuk apa. Lalu sebuah meja resepsionis untuk menunjukkan tempat yang masih tersedia.
Masuk kedalam, Kita disambut oleh bau kemenyan yang samar, gending jawa (jadi inget kalau datang ke acara kawinan) dan bunga segar. Ada beberapa lokasi didalam rumah: di tengah pendopo, di dekat jendela dan di lantai dua. Pendopo dibatasi dengan kaca sehingga memberi kesan luas. DI pendopo dan teras dekat jendela bisa kita temui beberapa patung religius maupun plakat dengan kalimat guyonan. Sementara itu ada juga sebuah wastafel dan kamar mandi, serta Jacuzzi di dekat kamar mandi
Servis & Kebersihan
Pelayan di tempat ini cukup ramah namun tegas. Jika pengunjung hanya berjumlah 2 orang, mereka tidak akan diberikan meja untuk 4 orang. Pelayan memakai kemben batik dan rompi (untuk yang cewek) atau kemeja (untuk yang cowok). Untuk kecepatan layanan, mereka semua membawa alat komunikasi.
Setelah lihat menu, Anda bisa memukul kentongan kecil diatas meja untuk memanggil pelayannya dan langsung bayar saat itu juga. Kebersihan cukup terjaga. Bagi pengunjung yang merokok disediakan sebuah asbak dan pengunjung yang mau minum air putih bisa mengambil sendiri di dispenser.
Jarak antara pesan dan makanan diantar cukup lama. Jadi kalau mau cepat, sebaiknya pesan semua yang dimau sekalian (untung Kita memang suka es krim yang setengah mencair)
Kesan
Teman Kita sempat mewanti-wanti tentang rumor yang mengatakan bahwa pelayan pria ditempat ini memiliki preferensi seksual yang nyleneh- sesuatu yang tidak Kita lihat ketika berada disana. Tapi sempat juga Kita tertawa geli ketika sadar bahwa Raminten yang ada di dalam foto tidak tampak seperti wanita sungguhan. Apapun rumor yang beredar disini, tempat ini layak dijadikan tempat tujuan kuliner, atau untuk berkumpul dengan teman. Tapi siap siap bawa lotion anti nyamuk kalau makan diatas jam 5 sore ya… 🙂
(Nakizura/Kitareview.com)