“ Buka 24 jam dengan berbagai macam paket harga”
DATA KULINER
- Nama Tempat: Sate Kambing dan Ayam Samirono
- Alamat: Jl.Colombo 105/38 Yogyakarta
- Menu Utama: Sate daging kambing dan Ayam
- Harga: Rp 8.000 – Rp 40.000 (update November 2013)
PETA
Lihat Sate Kambing dan Ayam Samirono di peta yang lebih besar
REVIEW
Kalau bicara sate emang tak ada habisnya. Dimana kita berada selama di negeri tercinta Indonesia pasti ada pedagang sate. Seperti sate Samirono yang sudah lama berdiri di jogja dan dahulu banyak cabangnya dikarenakan terkenal akan dagingnya yang empuk.
Untuk lokasi pusat berada di Jl. Colombo dan memilik waktu buka 24 jam. Merupakan hal yang sangat langka bagi warung sate pada umumnya. Tapi ini menjadi berkah sendiri jika ada istri yang ngidam makan sate di jam 3 pagi J. Selain itu harga sate berfariasi dihitung berdasarkan paket-paket jumlah dari tusuk sate, hal ini bisa tidak menjadi berat bagi orang yang ingin menikmati sate samirono tapi memiliki duit yang pas-pasan.
Masuk ke dalam samirono langsung ke meja petugas untuk meminta daftar menu atau duduk dan nanti akan diantar daftar menu oleh pramusaji. Pakaian seragam kaos atau batik merupakan ciri khas tersendiri bagi sate samirono. Kondisi tempat yang bersih berupa kursi dan meja panjang serta terdapatnya wastafel, namun ketika masuk kawasan kamar kecil, kenapa ada kotak kebersihan, seperti tempat umum saja padahal masih dalam 1 tempat.
Pada situasi tidak banyak pengunjung, menu yang kita pesan berupa sate kambing dan tengkleng kurang lebih 10 menit sudah sampai di atas meja. Menurut kita merupakan waktu yang cepat untuk menu makanan sate.
Potongan kubis dan tomat menyertai sate kambing yang dipanggan dengan kecap terlihat begitu jelas dari hasil pagangannya tanpak sedikit gosong. Adapun bumbu menyertai sate kambing ini adalah kecap bukan kuah kacang pada umumnya. Penyajiannya sate kambing ini belum disertai dengak sambal atau yang pedas-pedas, mungkin kalau minta sama pramusaji akan diberikan.
Merasakan setiap gigitan dari daging kambing dibaluri dengan lada bubuk, bagi kita merupakan santapan yang begitu mantap ditambah lagi dengan daging kambing yang empuk. Pas sekali cerita orang yang berkembang tentang mantapnya sate samirono.
Namun berbeda saat kita mencoba tengkleng, yang berupa tulang-tulang sisa dari sayatan daging kambing dan jeroan. Hal ini dikarenakan kuah pada tengkleng ini terasa asin. Kita tidak tau asinnya ini apakah karena garam atau hasil dari kuah yang terus diangetin. Tapi kita abaikan rasa asinnya lebih baik menikmati sumsum tulang dengan hisapan dan pencokelan.
Jadi mau mencoba sate legendaris 24 jam…
(Donny/Kitareview.com)